Pergerakan Tanah di Panawangan Ciamis, Jalan Amblas dan Rumah Retak

Pergerakan Tanah di Panawangan Ciamis, Jalan Amblas dan Rumah Retak

Dadang Hermansyah - detikNews
Rabu, 21 Feb 2018 13:39 WIB
Pergerakan tanah/Foto: Dadang Hermansyah
Ciamis - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Ciamis hampir setiap sore, menyebabkan pergerakan tanah di Kecamatan Panawangan yang tersebar di beberapa Desa. Akibatnya belasan rumah mengalami retak-retak dan jalan Desa serta jalan poros mengalami amblas.

Masyarakat terancam terisolasi karena jalan tidak bisa dilewati. Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Ciamis Ade Waluya mengatakan berdasarkan laporan pergerakan tanah saat ini terjadi di tiga Desa yakni Desa Mekarbuana, Desa Bangunjaya dan Desa Panawangan.

"Di Desa Mekarbuana ada 4 rumah yang terancam, di Panawangan ada 13 rumah mengalami retak-retak, memang posisinya berada di lereng tebing," ujarnya Rabu (21/2/2018).
Foto: Dadang Hermansyah

Ade Waluya menjelaskan, pergerakan tanah juga menyebabkan jalan amblas di beberapa titik, di Desa Bangunjaya jalan desa anjlok sekitar 30 sentimeter dengan panjang 15 meter. Sementara di Desa Mekarbuana jalan yang anjlok tingginya 20 sentimeter dengan panjang 12 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara kami masih melakukan pendataan untuk rumah yang terdampak pergerakan tanah," ungkapnya.

Ade mengimbau kepada masyarakat Panawangan untuk tetap waspada, terutama saat hujan turun bila terlihat ada potensi longsor sebaiknya mengungsi.

Sementara itu, Camat Panawangan Ono Rohana membenarkan adanya pergerakan tanah yang melanda beberapa desa, yakni Bangunjaya, Panawangan, Mekarbuana dan Nagarawangi.

"Memang kondisi di Panawangan ini pegunungan, warga membangun rumah di tebing-tebing. Akibat hujan deras hampir setiap sore menyebabkan pergerakan tanah di daerah yang cukup labil," ungkapnya.
Foto: Dadang Hermansyah

Kata dia, sejumlah jalan juga mengalami amblas di beberapa titik, sehingga kendaraan seperti sepeda motor maupun mobil kecil tidak bisa melintas. Saat ini masyarakat melakukan gotong-royong untuk menutup retakan-retakan tanah, agar saat hujan air tidak langsung masuk yang dapat menimbulkan longsor.

"Untuk jalan yang amblasnya tidak terlalu tinggi warga mulai memperbaikinya agar bisa dilintasi. Kami saat ini masih melakukan pendataan, kemudian akan dilaporkan ke BPBD Ciamis untuk tindakan selanjutnya," pungkas Ono.

Foto: Dadang Hermansyah
(avi/avi)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads