Hal itu diungkapkan nenek MAR, Komariah (56). Ia menjelaskan jika MAR kerap disiksa NS lantaran alasan yang sepele.
"Seperti kalau rumah berantakan, itu dipukul atau digampar. Pernah juga disuruh nyuci baju," ungkap Komariah kepada wartawan di Mapolres Garut, Jalan Sudirman, Karangpawitan, Selasa (20/2/18).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulnya enggak tahu disetrika. Cuman kedengaran suara seperti digampar. Sudah saya bilang jangan begitu, tapi dia (NS) malah marahin saya," katanya.
Komariah yang merupakan ibu dari NS itu juga menjelaskan, jika cucunya pernah ditenggelamkan di tong berisi air oleh NS.
"Enggak tahu alasannya kenapa. Tapi waktu itu saya tahu terus langsung saya angkat lagi," ujar dia.
Komariah berharap agar NS bisa sadar dan tidak mengulangi perbuatan serupa. "Udah sering (disiksa). Tetangga juga udah pada tau," pungkasnya.
Sementara itu, NS kini diamankan polisi di Mapolres Garut. NS saat ini berstatus sebagai saksi terkait kasus dugaan kekerasan terhadap anak dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Kita maksimalkan pemeriksaan hari ini untuk mengetahui motifnya," ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna kepada wartawan hari ini, di tempat yang sama.
(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini