Pria yang akrab disapa Ruli itu menggelar pertemuan dengan sejumlah warga di Pos RW 2 tidak jauh dari rumahnya yang berada di Jalan Cipaku II No 3, Kota Bandung.
Dalam pertemuan itu Ruli menceritakan sosok buyutnya yang merupakan seorang pahlawan nasional, Hos Tjokroaminoto. "Buyut saya ini memiliki prinsip membangun ekonomi sambil berpolitik. Di mana saat itu pribumi masih dianggap jongos oleh kolonial," ujarnya, Senin (19/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama menjadi kader Demokrat, Ruli mengungkapkan banyak hal yang ia dapatkan. Terlebih di dalam keluarganya terdapat tiga kubu partai berbeda yakni PPP yang berasal dari keluarga neneknya dan Golkar dari ayahnya.
"Tapi justru itulah yang menyenangkan. Berbeda-beda (partai) tapi kita tetap saling melengkapi di rumah, berdiskusi. Itulah yang juga saya harapkan di Pilwalkot Bandung, walau berbeda-beda tapi ciptakan iklim demokrasi yang menyenangkan," ucapnya pria yang kini tercatat sebagai Wakil Bendahara Umum Partai Demokrat ini.
![]() |
Tidak hanya bercerita mengenai sosok buyutnya, Ruli juga menerima sejumlah aspirasi dari warga. Salah satunya seorang Linmas atau Hansip bernama Nana Ipan yang menginginkan agar pekerjaannya sebagai pengamanan lingkungan turut diperhatikan.
Menanggapi hal itu Ruli mengaku akan segera menggelar rapat untuk melakukan bedah anggaran agar aspirasi tersebut bisa menjadi program. Sebab ia menilai peran Linmas sangat penting untuk keamanan lingkungan.
"Kita akan bedah anggaran karena memang Linmas ini harus terperhatikan. Karena perannya sangat penting sebagai ujung tombak keamanan. Kita harapkan dengan semakin diperhatikan maka akan ada peningkatan kualitas," ucapnya.
Aspirasi lainnya diungkapkan oleh Abah Apih. Sebagai sesepuh ia merasa bangga lantaran putra daerah yang tinggal di RW 2 bisa maju menjadi salah satu peserta di Pilwalkot Bandung.
Meski begitu Abah Apih tidak terlalu meminta hal yang di luar kewajaran. Sebab jika hal itu ditekankan maka sama dengan menyuruh Ruli untuk bekerja tidak betul dan malah bisa mencoreng nama baik wilayah.
"Saya tidak ingin putra daerah tercoreng. Jadi apa pun partainya, ormasnya, yang penting putra daerah wajib hukumnya untuk didukung," tandas Abah Apih.
(ern/ern)