Pergerakan tanah yang kerap terjadi menjadi faktor utamanya. Minggu (18/2/2018) malam terjadi pergerakan tanah yang mengancam sekitar sepuluh rumah di dusun tersebut.
Selain itu, longsor pun terjadi. Akibatnya tanah yang berada di pinggir Sungai Cikanci, sungai yang berlokasi di Dusun II Parenca mengalami longsor. Jaraknya sekitar lima meter dari rumah milik Runaah, warga Dusun II Parenca.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dapur sama kamar belakang retak-retak. Paling parah dari tahun sebelumnya, soalnya lokasi longsor berada di belakang rumah. Khawatir parah, jadi ngungsi ke rumah saudara," kata Runaah saat ditemui detikcom di kediamannya, Senin (19/2/2018) pagi.
Runaah bersama putrinya, Rini merasa tak tenang. Runaah berharap pemerintah mengambil tindakan terkait bencana yang terjadi di dusunnya.
"Tahun kemarin juga terjadi. Ya harapannya ada tindakan dari pemerintah. Karena was-was terus, takut," ucapnya.
Sekitar 100 meter dari rumah Runaah, rumah milik Nasir pun mengalami hal yang sama. Bagian luar rumah milik Nasir mengalami keretakan, tepatnya di bagian depan.
Retaknya bangunan rumah milik Nasir itu disebabkan pergerakan tanah yang terjadi di pinggir Sungai Cikanci. Sepanjang jalan dari rumah Runaah menuju Nasir terjadi pergerakan tanah.
"Semalam tanah terjadi lagi (pergerakan tanah), akibatnya retak begini. Lumayan parah sekarang sih," ucap Nasir saat ditemui di kediamannya.
Menurut Nasir, pergerakan tanah di Dusun II Parenca hampir terjadi setiap hari. Akibatnya pinggiran Sungai Cikanci pun mengalami pengikisan secara perlahan.
"Khawatir sih jelas. Ya kalau hujannya gede ngungsi. Mudah-mudahan ada bantuan dari pemerintah," kata Nasir.
Di tempat yang sama, Kasie Pemerintahan dan Pembinaan Desa Gemulung Lebak Encu Suhardi menyebutkan sebanyak 30 kepala keluarga atau sekitar 10 rumah yang berada di Dusun II Parenca terancam terkena longsor.
![]() |
Pihaknya mengaku telah menyediakan tempat pengungsian sementara bagi rumah yang terdampak longsor. "Waktu kejadian kemarin, sebagian (warga) kita ungsikan. Ini termasuknya paling parah dari tahun sebelumnya. Pinggiran sungai terkikis hingga 10 meter lebih," kata Encu saat ditemui di lokasi longsor.
Encu mengatakan pergerakan tanah mulai terjadi sejak tiga bulan lalu. Pihaknya berhadap ada bantuan dari pemerintah pusat untuk bisa memperbaiki tanggul Sungai Cikansi yang jebol.
"Kalau untuk tempat pengungsian sementara kita sediakan tanah milik desa. Kemarin sekitar empat rumah yang mengungsi ke Dusun III Karanganyar. Memang wilayah Dusun II Parenca ini langgan pergerakan tanah, semalam juga terjadi pergerakan tanah," tutupnya.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini