Wajar saja ketika kue yang juga mempunya nama lain, Kue Ni Kwee ini menjadi sentra bisnis musiman yang menjanjikan.
"Hampir setiap tahun memang selalu ada kenaikan, tahun kemarin pesanan mencapai 30 ton, saat ini hampir sebanyak 37 ton," kata Afat pemilik sekaligus pengelola industri rumahan Kue Keranjang, Bintang Rejeki kepada detikcom di Jalan Tipar, Kota Sukabumi, Selasa (13/2/2018).
![]() |
Tidak hanya di di Sukabumi, pemasaran dodol cina juga sampai ke daerah Bandung dan sekitarnya. "Peminatnya banyak, saya kirim tidak hanya untuk Sukabumi saja tapi juga Bandung," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini semacam penganan wajib saat perayaan imlek, pengerjaannya juga tidak sembarangan harus dijaga unsur tradisionalnya mulai dari meracik hingga membalut bungkusnya menggunakan keranjang bambu. Untuk proses pengukusan sendiri memerlukan waktu selama 24 jam, untuk semua proses ini saya memperkerjakan 10 orang," lanjut Afat.
Untuk satu kilogram kue keranjang Afat menjual seharga Rp 35 ribu, dalam satu hari dia bisa memproduksi hingga 1 ton. "Eceran harganya beda, kita jual 18 ribu rupiah perbiji, pemasaran selain Bandung bisa ke Bogor dan Jakarta, untuk di kota sukabumi dikirim ke beberapa toko," pungkasnya. (avi/avi)