Pantauan di lokasi, Selasa (13/2/2018) siang, empat paslon masing-masing Mulyono-Ima Slamet (Mulia), Dedi R Wijaya-Hikmat Nuristawan (Dermawan), Achmad Fahmi- Andri Hamami (Faham) dan Jona Arizona-Hanafie Zain (Ijabah) terlihat membawa para pengusungnya. Yel-yel menggema di gedung bersejarah tersebut.
Satu persatu calon wakil wali kota diminta oleh KPU maju ke depan untuk mengambil nomor antrean. Dimulai dari Ima, Hikmat, Andri dan Hanafie. Mereka mengambil bola hitam yang di dalamnya berisi kertas bertuliskan nomor urut antrean.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendukung bersorak. Mereka mengeluarkan berbagai aksesori bertuliskan 'prediksi' nomor urut, padahal dalam susunan acara KPU dijelaskan bahwa yang diambil para calon wakil itu ialah nomor antrean. Ima mengeluarkan nomor antrean 1, Hikmat nomor 4, Andri nomor 2 dan Hanafie nomor 3.
Setelah menyadari kesalahan tersebut, suasana riuh dan gelak tawa kembali menggema di area rapat pleno tersebut. "Ini baru nomor urut antrean pengambilan urutan nomor masing-masing pasangan calon," teriak Divisi Teknis KPU Kota Sukabumi Agung Dugaswara dari atas panggung.
Masing-masing pendukung buru-buru menyimpan kembali aksesori berisi nomor urut pasangan yang mereka dukung. Acara kemudian berlanjut, kali ini para calon wali kota yang mengambil kotak-kota yang di dalamnya berisi gulungan nomor urut.
Dimulai dari Mulyono, Achmad Fahmi, Jona dan terakhir Dedi R Wijaya. Sesuai instruksi KPU, seluruh pasangan kemudian mengeluarkan gulungan kertas yang ada di dalam kotak hitam.
Jona Arizona-Hanafie Zain (Ijabah) mendapat nomor urut 1, Achmad Fahmi-Andri Hamami (Faham) nomor urut 2, Mulyono-Ima Slamet (Mulia) nomor urut 3 dan Dedi R Wijaya-Hikmat Nuristawan (Dermawan).
Rangkaian Pilwakot Sukabumi berlanjut dengan deklarasi damai yang akan digelar pada Rabu (14/2/2018) besok. (bbn/bbn)











































