Hal itu terungkap dalam hasil survei Indonesia Strategic Institute (Instrat) tentang opini publik jelang Pilgub Jabar 2018 yang berlangsung di Hotel Sawunggaling, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Kamis (8/2/2018).
Berdasarkan data Instrat, elektabilitas Ridwan Kamil pada 2016 dan 2017 mencapai 28 persen, sementara Uu hanya 1 persen. Namun, ketika dipasangkan, elektabilitas Ridwan-Uu hanya 25,6 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan Ridwan Kamil, Instrat menilai Deddy Mizwar justru mengalami kenaikan elektabilitas setelah berpasangan dengan Dedi Mulyadi. Deddy Mizwar pada 2016 dan 2017 meraih 14-15 persen, sedangkan Dedi hanya 8 persen.
"Jadi sebagian pendukung Ridwan Kamil ini kurang setuju ketika pasangannya Uu, mereka menilai jomplang. Sedangkan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi saling melengkapi, menunjukkan mereka punya basis dan segmentasi masing-masing," tutur Adi.
Kendati mengalami penurunan elektabilitas secara personal, pasangan Ridwan-Uu masih unggul dibandingkan ketiga pasangan lainnya. Saat ini Deddy-Dedi meraih elektabilitas 24,1 persen, Sudrajat-Syaikhu 2,1 persen dan TB Hasanuddin-Anton 1,9 persen.
Survei oleh Instrat dengan cara face to face ini melibatkan responden sebanyak 1.800 orang yang tersebar di 225 kecamatan dari 27 kabupaten dan kota di Jabar pada 27-30 Januari 2018. Margin of error dalam survei kali ini sebesar 2,31 persen. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini