Sudah sejak lama daerah ini menjadi salah satu lokasi wisata kuliner favorit warga dan wisatawan. Selain murah dan enak, lokasinya yang berada di jantung Kota Bandung membuat tempat ini selalu ramai.
![]() |
Kadis Koperasi dan UKM Kota Bandung Priana Wirasaputra mengatakan penataan para pedagang dilakukan oleh pemerintah bekerja sama dengan PT Sosro melalui program CSR.
Priana mengatakan seluruh PKL yang ditata diberi ruang dagang, meja dan kursi untuk kebutuhan berdagang. Sesuai dengan tema wisata kuliner, semua pedagang di tempat ini menjual aneka minuman dan makanan.
"Ada pun beberapa unggulan di sini adalah Warung Ayam SPG, Warung Jeletot dan Warung Ibu Imas," katanya.
![]() |
Priana menyebut lokasi wisata Balong Gede tidak hanya dikenal oleh warga lokal tapi juga diminati oleh wisatawan domestik bahkan luar negeri. Salah satu contohnya adalah wisatawan dari Thailand dan Malaysia.
"Jadi mereka jalan-jalan di sekitar alun-alun, dan makannya di sini. Selain murah, makanan di sini juga enak-enak," katanya.
Sementara itu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan penataan pedagang saat ini masih memasuki tahap awal. Selanjutnya pemerintah berencana memasang lampu-lampu berbentuk unik dan melakukan penataan pada trotoar.
"Saya hanya titip kebersihan dan keamanan saja. Urusan sampah jangan mengandalkan PD Kebersihan. Tapi setiap pedagang bertanggung jawab dengan lingkungannya sendiri," ucap pria yang akrab disapa Emil itu.
![]() |
Pantauan detikcom sudah sejak lama Balong Gede menjadi sentra kuliner di pusat Kota Bandung. Para pedagang dulunya berjualan menggunakan gerobak dan tenda seadanya.
Setelah dilakukan penataan kini para pedagang berjualan menggunakan gerobak yang seragam berwarna biru dan kuning. Selain itu setiap ruang dagang disediakan bangku dan meja untuk tempat makan. Sayangnya atap yang terbuat dari seng membuat suasana makan di tempat ini menjadi cukup panas.
(avi/avi)