Rizki terserang virus meningitis sejak usianya menginjak satu tahun. Tahun ini, merupakan tahun keempat perjuangan Rizki melawan meningitis. Satri selalu setia berada di samping Rizki.
Rizki merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Linda dan Eko. Semenjak mengidap meningitis, Rizki diasuh oleh Satri. Linda sibuk mengurus anak keduanya yang masih satu tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satri selalu berdoa untuk kesembuhan Rizki. Cucunya tersebut tak bisa makan secara normal.
Di hidung Rizki terdapat slang, sebagai alat bantu untuk makan. Setiap tiga jam sekali, Satri menyuntikkan susu formula ke slang tersebut.
"Ya lewat slang makannya. Cuma pakai susu saja. Awalnya karena jatuh waktu usia satu tahu, waktu itu kejang-kejang. Langsung dibawa ke rumah sakit, terus diagnosa meningitis. Sudah dibawa kemana-mana (berobat)," kata Satri sambil menggendong sang cucu.
Lagi, air mata Satri menetes. Matanya memerah. Satri mengingat kembali perjuangannya saat membawa Rizki berobat dan dirawat selama tujuh bulan di RSUD Gunungjati Cirebon. Waktu berobat, Satri hanya bermodal BPJS Kesehatan.
Penghasilan Toto (50) sebagai tukang becak tak mencukupi untuk membeli obat yang dibutuhkan Rizki. "Ada obatnya, kata dokter harganya mahal. Jadi, obatnya seadanya saja sesuai BPJS. Dulu pernah mau dioperasi, tapi anaknya tidak kuat. Harapannya bisa sembuh," ucapnya.
Satri merindukan keceriaan Rizki. Sebelum menderita meningitis, bocah tersebut selalu ceria dan aktif. "Selama ini masih terus berobat dengan BPJS," kata Satri.
Hari ini, Rizki diboyong ke RS Permata Cirebon. Satri bersyukur ada yang peduli dengan Rizki. Segala pengobatan Rizki ditanggung oleh Yayasan Baitul Ilmi Kota Cirebon. (bbn/bbn)