"Kami membentuk tim untuk investigasi. Kami punya tanggung jawab moral ke warga Persis," ucap Sekretaris Umum (Sekum) PP Persis Haris Moslem via pesan singkat, Rabu (7/2/2018).
Haris menuturkan pembentukan tim ini sebagai bentuk perlindungan hukum terhadap anggota Persis sesuai dengan AD/ART organisasi tersebut. Namun, ia menegaskan pembentukan tim ini tidak akan mengganggu proses penyidikan yang dilakukan Satreskrim Polrestabes Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya meminta agar polisi mengusut tuntas kasus tersebut. Sebab kasus tersebut disinyalir akan menjadi bola liar apabila tidak tertuntaskan.
"Apalagi ada kecurigaan -kecurigaan di beberapa tempat. Ini yang membuat kegelisahan di kalangan kami," tuturnya.
Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo tak mempermasalahkan tim investigasi yang dibentuk PP Persis selama tidak mengganggu proses penyidikan.
"Silakan saja, tidak apa-apa. Malah bagus kalau ada temuan bisa disampaikan ke kita," kata Hendro di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung.
Proses penyidikan kasus tersebut, sambung Hendro, masih terus berjalan. Penyidik masih menunggu hasil kejiwaan yang tengah diproses dokter jiwa Rumah Sakit Sartika Asih.
"Penyidikan kita akan bersifat transparan dan akuntabel," kata dia.
Sebelumnya diketahui, Asep menganiaya ustaz Prawoto yang tak lain tetangganya di dekat rumahnya di Blok Sawah, Kelurahan Cigondewah Kidul, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung pada Kamis (1/2) pukul 07.00 WIB. Sempat dilarikan ke rumah sakit, Prawoto mengembuskan nafas terakhir pukul 16.00 WIB. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini