"Dalam beberapa hari ke depan, kami meminta izin dari pihak pondok pesantren Al-Futuhat, dari tim Dokkes kami untuk memeriksa kondisi kejiwaan korban," ungkap Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna kepada wartawan di Jalan Raya Cijapati-Garut, Kadungora, Selasa (6/2/18).
Budi menjelaskan saat ini pihaknya terus mendalami kasus ini. Pihaknya telah mengumpulkan saksi-saksi untuk diminta keterangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Budi mengimbau agar masyarakat tetap tenang. Setelah melaksanakan pra rekonstruksi hari ini, polisi akan melakukan gelar perkara atas kasus ini.
"Intinya ini sedang kami dalami, kita lakukan berbagai proses untuk mengetahui kejelasan benar atau tidaknya," kata Budi.
Pra rekonstruksi digelar di dua tempat, yaitu di Desa Jangkurang, Kecamatan Leles dan di Jalan Raya Cijapati-Garut, Kecamatan Kadungora. Abd alias Uloh hadir langsung. Sementara enam orang yang diduga pelaku diganti oleh pemeran lain. Saat hadir dan memerankan adegan.
Sebelumnya diberitakan, foto seorang santri Pondok Pesantren Al-Futuhat, Garut, berinisial Abd alias Uloh (24) diduga korban penganiayaan viral di media sosial. Ia mengaku dipukul balok dan senjata tajam. Namun anehnya tidak mengalami luka sedikit pun. Hanya bajunya yang ia kenakan robek di beberapa bagian. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini