Polisi akan Periksa Kejiwaan Santri yang Mengaku Korban Penganiayaan

Polisi akan Periksa Kejiwaan Santri yang Mengaku Korban Penganiayaan

Hakim Ghani - detikNews
Selasa, 06 Feb 2018 21:41 WIB
Foto: Hakim Ghani
Garut - Polres Garut akan memeriksa kejiwaan Abd alias Uloh (24), seorang santri asal Kabupaten Garut yang mengaku menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah orang tak dikenal.

"Dalam beberapa hari ke depan, kami meminta izin dari pihak pondok pesantren Al-Futuhat, dari tim Dokkes kami untuk memeriksa kondisi kejiwaan korban," ungkap Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna kepada wartawan di Jalan Raya Cijapati-Garut, Kadungora, Selasa (6/2/18).

Budi menjelaskan saat ini pihaknya terus mendalami kasus ini. Pihaknya telah mengumpulkan saksi-saksi untuk diminta keterangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita mohon waktu, sementara belum bisa kita simpulkan a atau b nya. Kita akan dalami terus," ujar Budi.

Polisi akan Periksa Kejiwaan Santri yang Mengaku Korban PenganiayaanFoto: Hakim Ghani


Budi mengimbau agar masyarakat tetap tenang. Setelah melaksanakan pra rekonstruksi hari ini, polisi akan melakukan gelar perkara atas kasus ini.

"Intinya ini sedang kami dalami, kita lakukan berbagai proses untuk mengetahui kejelasan benar atau tidaknya," kata Budi.

Pra rekonstruksi digelar di dua tempat, yaitu di Desa Jangkurang, Kecamatan Leles dan di Jalan Raya Cijapati-Garut, Kecamatan Kadungora. Abd alias Uloh hadir langsung. Sementara enam orang yang diduga pelaku diganti oleh pemeran lain. Saat hadir dan memerankan adegan.

Sebelumnya diberitakan, foto seorang santri Pondok Pesantren Al-Futuhat, Garut, berinisial Abd alias Uloh (24) diduga korban penganiayaan viral di media sosial. Ia mengaku dipukul balok dan senjata tajam. Namun anehnya tidak mengalami luka sedikit pun. Hanya bajunya yang ia kenakan robek di beberapa bagian. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads