Hal itu dipastikan melalui SK DPP Hanura No: SKEP/010/DPP-Hanura/1/2018 yang ditandatangani Ketum Hanura Daryatmo pada 26 Januari 2018.
Ketua DPD Hanura Jabar Wisnu Purnomo mengatakan dengan turunnya surat tersebut maka pihaknya akan mulai melakukan reposisi dan revitalisasi kepengurusan di DPD dan DPC se-Jabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wisnu mengatakan meski belum ada komunikasi namun ia memastikan hubungannya dengan Aceng masih baik. Sebab yang terjadi saat ini adalah buah keputusan dari Munaslub 2018 karena Aceng tidak hadir saat itu. "Sehingga harus dilakukan reposisi," katanya.
Menurutnya saat ini masih terdapat dua kepengurusan berbeda yakni kubu Oesman Sapta Oedang (OSO) yang masih menganggap Aceng sebagai Ketua DPD Jabar melalui SK Menkumham dan kubu Daryatomo yang menetapkan Wisnu sebagai Ketua DPD Jabar.
"Tetapi kita sekarang sudah ada gugatan ke PTUN. Sehingga ketika gugatan ini berjalan maka kegiatan yang dilakukan harusnya tidak dilakukan oleh mereka (Aceng)," ucapnya.
Penggantian, kata Wisnu, tidak hanya dilakukan di Jabar namun sejumlah ketua di daerah seperti Maluku Utara, Sulawesi Selatan hingga Papua juga mengalami hal serupa dengan ditandai keluarnya SK.
Di tempat yang sama Ketua DPC Hanura Garut Sherli Besi mengatakan pada mulanya ia sempat diganti karena ikut mosi tidak percaya terhadap OSO. Namun kini posisinya telah kembali karena penggantian saat itu dilakukan secara sepihak.
Soal dukungan di Pilbup Garut, Sherli memastikan akan kembali mendukung Iman Alirahman sesuai dengan SK yang pertama keluar. Sementara dukungan terhadap Agus Hamdani tidak lagi berlaku.
"Kalau kita lihat justru elektabilitas Iman Alirahman lebih di atas. Kita punya lima kursi bersama golkar delapan kursi. Tapi aneh juga, sehari setelahnya langsung diambil lagi SK jadi hanya pendukung (Agus Hamdani)," ujarnya. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini