Ini Kata Badan Geologi Soal Penyebab Longsor di Bogor

Ini Kata Badan Geologi Soal Penyebab Longsor di Bogor

Mochamad Solehudin - detikNews
Selasa, 06 Feb 2018 16:27 WIB
Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar/Foto: Mochamad Solehudin
Bandung - Badan Geologi, Kementrian ESDM menyebut bila Puncak, Kabupaten Bogor masuk ke dalam kawasan rawan bencana pergerakan tanah atau longsor dengan tingkat menengah sampai tinggi.

"Bila melihat peta perkiraan pergerakan tanah, Puncak itu kebetulan berada tepat pada kawasan bencana rawan pergerakan tanah menengah sampai tinggi," kata Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar, di Kantor Badan Geologi, Kota Bandung, Selasa (6/2/2018).

Rudy mengungkapkan, berdasarkan peta geologi lembar Bogor, jenis batuan di puncak merupakan breksi dan lava Gunung Kencana dan Gunung Limo terdiri dari bongkahan andesit dan breksi andesit. Jenis batuan tersebut memang cukup rentan terjadi gerakan tanah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Longsor memang banyak terjadi di daerah endapan-endapan gunung api, daripada endapan sedimen lainnya," ujarnya.

Pada kejadian kemarin, kata Rudy, ada sejumlah faktor yang memicu terjadinya longsor. Mulai dari topografi dengan kemiringan lereng, batuan atau tanah yang tidak stabil dan adanya curah hujan dengan intensitas tinggi.

"Akibatnya lereng batuan mengalami bebang sehingga keseimbangannya berlebih dan terjadilah longsor," katanya.

Selain itu, kondisi itu diperparah dengan adanya alih fungsi lahan di kawasan Puncak. Sehingga beban air yang jatuh di kawasan tersebut tidak mampu lagi ditopang dan berpotensi menimbulkan pergerakan tanah.

"Triger itu air. Bila fungsi tata air tidak teratur bisa menyebabkan longsor. Tata air itu bisa saja tertutup bangunan atau adanya pembukaan lahan," tandas Rudy


(avi/avi)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads