Rohayati (47), membawa putrinya Siti Fauziah (7) dan cucunya Alvian Akbar (6) untuk mendapatkan pengobatan gratis yang diadakan Kodim 0622 Sukabumi dan Kodam III/Siliwangi di terminal angkutan umum Cibareno, Cisolok, Selasa (6/2/2018).
Rohayati menyebut putri dan cucunya itu kerap berenang di selokan irigasi tidak jauh dari tempat tinggal mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Rohayati sudah berulang kali memeriksakan putri dan cucunya itu ke Puskesmas. Jawaban tenaga medis selalu sama keduanya terserang virus atau kuman air. "Dikasih obat sembuh, obatnya habis muncul lagi," imbuh dia.
Dede Misbahudin, warga sekaligus pegawai Desa Pasirbaru menyebut penyakit gatal-gatal tidak hanya menyerang anak-anak tapi juga orang dewasa. Dede juga menjelaskan kondisi seperti itu sudah berjalan selama satu tahun.
"Sudah setahun kasusnya sama, jumlahnya terus bertambah. Mereka yang terserang mayoritas memanfaatkan aliran Sungai Cibareno mulai dari hulu hingga saluran irigasinya semua kesitu. Apalagi anak-anak kan tidak terawasi, berenang mereka di situ," kata Dede.
Dede menyebut ada aktivitas pertambangan di dekat hulu sungai, namun dia enggan menyebut spesifik aktivitas pertambangan di area pegunungan itu.
"Katanya sih ada penambangan-penambangan, nah yang kami takutkan itu pemicu (gatal) limbahnya itu yang mengalir ke sungai. Yang jelas begini aja, sebelum ada aktivitas di hulu kalau kemarau kondisi sungai jernih kalau sekarang air keruh," lanjut dia.
![]() |
Kapendam III/Siliwangi Kolonel Arh Desi Ariyanto menjelaskan personel TNI di Kodim 0622 menemukan adanya indikasi pencemaran merkuri di sejumlah lokasi titik sungai yang tersebar di wilayah Kabupaten Sukabumi. Merkuri itu muncul setelah adanya temuan titik-titik pertambangan emas di sekitar hulu Sungai Cibareno.
"Kami menemukan sejumlah indikasi atau dugaan terkait pencemaran limbah merkuri yang dialirkan melalui sungai. Ini bisa terlihat dari masyarakat yang terkena gangguan tubuh," kata Desi disela kegiatan pengobatan gratis.
Untuk memastikan hal itu, Kodam III/Siliwangi bersama sejumlah unsur dari Polda Jabar Subdit IV Ditreskrimsus, KLHK, DLH Jabar dan Kesdam III melakukan penelitian lebih lanjut.
"Kita cek, ambil sampel dan lakukan pengobatan secara bertahap kepada warga di area ini. Nanti hasilnya akan kita ketahui, bisa dilihat sendiri bagaimana warga mengeluhkan penyakit yang identik karena paparan pencemaran," pungkasnya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini