Tangkapan ikan pun meloyo. Selagi menunggu cuaca kembali stabil, tak sedikit dari pemilik kapal memilih untuk memanfaatkan waktunya untuk memperbaiki kapal dan alat tangkap. Seperti yang dilakukan oleh Budianto (40).
"Sejak bulan lalu sudah bersandar. Kita manfaatin untuk perbaikan kapal dan mengistirahatkan anak buah kapal (ABK), ya sambil nunggu cuaca membaik," kata Budianto saat ditemui detikcom di PPN Kejawanan Cirebon, Selasa (6/2/2018).
![]() |
Budianto memperkirakan pada pertengahan Februari ini cuaca kembali stabil. Sebulan lebih kapal-kapal miliknya tak beroperasi. Budianto mengaku hasil tangkapan ikan pun mengalami penurunan hingga 80 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal yang masih berada di perairan memiliki resiko terkena imbas dari kondisi cuaca buruk. Budianto pun mengaku telah mengantisipasi hal tersebut. Ia mengimbau ABK untuk tak memaksakan menangkap ikan saat diterpa kondisi buruk.
"Ya kalau buruk menepi dulu di pulau terdekat. Jangan dipaksakan, membahayakan keselamatan. Kalau bahasa petani sih ini musim paceklik," tutup Budianto.
Di tempat yang sama, Syahbandar PP Kejawanan Jajang Hartono mengatakan pihaknya telah mengimbau kepada para nelayan dan pemilik kapal agar tidak memaksakan untuk melaut saat kondisi cuaca buruk.
"Ya banyak yang bersandar, karena kondisi cuaca buruk. Tentu ini mengganggu operasional pemilik kapal dan nahkodanya. Imbauan sudah, kita tak bisa melarang hanya bisa mengimbau," ucap Jajang.
Jajang menyebutkan jumlah kapal yang ada di PPN Kejawanan sebanyak 160 kapal. Mayoritas memilih bersandar. "Ada juga yang masih di laut, tapi tak banyak. Mereka juga sudah diimbau untuk agar tak memaksakan diri menangkap ikan saat kondisi buruk," katanya.
Jajang menambahkan sejak Desember hingga saat ini cuaca masih dalam kondisi yang tak stabil.
![]() |