Dalam aksinya, ratusan calon jamaah membawa berbagai spanduk yang berisikan berbagai tulisan. Seperti 'Kembalikan Aset SBL', 'Berangkatkan Jamaah SBL' dan sejumlah tuntutan lainnya. Paling utama dalam tuntutannya mereka meminta agar PT SBL bisa kembali beroperasi.
![]() |
Pasalnya, mereka menilai PT SBL masih memiliki kemampuan untuk memberangkatkan ribuan calon jamaah umrahnya. Terlebih lagi ada sejumlah aset milik PT SBL yang bisa digunakan untuk mendanai pemberangkatan ribuan jamaah umrahnya.
"Kami menuntut keadilan jamaah yang belum berangkat. Kami minta pihak kepolisian, masih banya aset-aset di luar yang bisa dijadikan modal kami untuk berangkat umrah," kata Penasihat Forum Solidaritas Jamaah dan Karyawan SBL, Holiludin, disela aksinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi SBL tidak penipuan. SBL hanya reschedule keberangkatan. Kecuali SBL tidak memberangkatkan baru itu penipuan," ujarnya.
![]() |
Sementara itu, Nazarudin Khaelani selaku koordinator aksi menambahkan, total jamaah umrah yang telah diberangkatkan pada November 2017 lalu sekitar 7.000 jamah. Kemudian di bulan Desember 2017 di mana mulai masuk puncak musim umrah, SBL mulai mengalami kendala over capacity, membuat SBL mengeluarkan kebijakan reschedule.
"Adanya reschedule tersebut tanggal 17 Januari 2018 PT SBL mengeluarkan memo perusahaan yang isinya mengenai reschedule pemberangkatan jamaah umrah," kata Nazarudin.
Dia melanjutkan, total jamaah yang terkena reschedule sebanyak 3.000 jamaah. Para jamaah ini mendapat perhatian dari Kementerian Agama dengan rekomendasi harus diberangkatkan hingga akhir Januari 2018.
"Alhamdulillah sampai batas waktu yang ditetapkan SBL memberangkatkan jamaah umrah hingga tanggal 31 Januari 2018 serta 1 Februari 2018," ucap Nazarudin.
Melihat fakta yang ada, pihaknya melihat PT SBL masih memiliki kemampuan untuk memberangkatkan jamaah umrahnya. "Dengan jaminan aset pribadi dan perusahaan serta adanya beberapa investor," tandasnya. (avi/avi)