Peristiwa itu berlangsung di dekat Ponpes Nahdjussalam yang beralamat di Jalan Panyawungan RT 02 RW 03 Kampung Panyawungan, Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jabar pada Senin (5/2) dini hari.
Pimpinan Ponpes Nahdjussalam H. Bibin Saribin membenarkan santrinya menangkap pria diduga gila tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bibin menjelaskan pria diduga gila tersebut ditangkap santrinya saat tengah ronda malam. Kala itu, para santri memergoki pria itu hendak masuk ke rumahnya yang tak jauh dari pondokan.
"Santri lagi jaga-jaga, lalu ada mobil lewat kesorot lampu mobil santri liat ada orang mencurigakan," katanya.
Para santri yang berjumlah enam orang itu langsung mendatangi pria tersebut. Namun, pria tersebut kemudian lari dan bersembunyi di suatu tempat.
Santri kemudian kembali lagi ke pondokan dan berjaga-jaga lagi. Tak lama, para santri memergoki lagi pria tersebut di tempat yang sama di halaman rumah Bibin. Santri kembali mengejar hingga mendapati pria tersebut di sebuah warung sekitar 300 meter dari pesantren.
"Saat ditanya-tanya oleh santri, dia mengeluarkan senjata tajam ada pisau dan gunting. Dengan hati-hati santri menangkap. Warga lain yang melihat kemudian menghubungi polisi dan dia dibawa oleh polisi," tuturnya.
Bibin mengatakan para santrinya memang berinisiatif menggiatkan ronda malam. Apalagi mengingat kejadian beberapa ustaz dan ulama menjadi korban penganiayaan yang dilakukan orang diduga gangguan jiwa.
"Ada kekhawatiran dari para santri. Jadi mereka inisiatif saja. Kemarin mereka lihat orang itu mau masuk ke rumah saya," katanya.
Kapolsek Cileunyi Kompol Dadan Suryanto membenarkan peristiwa itu. Saat ini, pelaku sudah dibawa ke rumah sakit Sartika Asih Bandung.
"Sudah kita bawa ke Sartika Asih untuk menjalani perawatan oleh dokter jiwa," kata Dadan kepada detikcom via sambungan telepon. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini