Meski terempas 10-12 meter (sebelumnya disebutkan 20 meter) dari atas jembatan, pria yang akrab disapa Taqin itu hanya mengalami memar hampir di seluruh tubuhnya, terutama di bagian kaki, tangan, dan kepala.
"Masih terasa sakit. Malam itu dirawat di Puskesmas Leles, tidak lama sudah diperbolehkan pulang," kata Taqin via sambungan telepon dengan detikcom, Senin (5/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pas pulang pakai motor, baru mau sampai ujung perjalanan pulang, tiba-tiba saya merasa jembatan bergoyang. Motor saya mundur, lalu terguling jatuh," cerita Taqin.
Taqin merasakan tubuhnya melayang, lalu terempas ke tanah dan setelah itu dia tidak sadarkan diri beberapa saat. Taqin tersadar setelah mendengar suara warga yang berdatangan ke lokasi. "Saya lambaikan tangan, minta tolong, lalu ada yang bantu," ucapnya lirih.
Ketika mendapat penanganan medis, Taqin mengaku mendapat pelayanan yang baik dari pihak puskesmas. Biaya medis dan obat-obatan digratiskan. "Ada dari pihak desa yang bantu juga. Kalau dari pihak lain nggak ada," imbuhnya.
Baca Juga: Jembatan Gantung di Cianjur yang Putus Baru Satu Bulan Diresmikan
Taqin mengaku sampai saat ini motor miliknya belum dievakuasi karena posisi jalur masih berlumpur. "Motor masih di tempat itu belum diapa-apain, masih susah ke mana-mana," pungkasnya.
Selain Zenal Mutaqin, ada 11 korban lainnya yang mengalami luka akibat terjatuh saat jembatan putus. Satu korban atas nama Saep kondisinya kritis dan masih dalam perawatan RSUD R Syamsudin SH, Sukabumi. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini