Pantauan di lapangan, Senin (5/2/2018), sekitar pukul 08.30 WIB, massa sopir berkumpul di dua titik, yaitu kawasan Simpang Lima dan kawasan Sarana Olahraga (SOR) Merdeka Kerkhof. Massa sopir menghentikan angkutan umum yang masih beroperasi.
Terlihat para penumpang diturunkan paksa. Bukan hanya orang dewasa, para penumpang yang merupakan pelajar dipaksa turun. Banyak dari mereka yang menyayangkan aksi para sopir angkot itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para penumpang telantar terpaksa berjalan kaki untuk menuju ke tempat tujuan. Ada sebagian lainnya yang memilih diam dan menyaksikan aksi mogok para sopir angkutan umum.
Ajat Sudrajat, salah seorang pengurus Organda Garut, menuturkan para sopir ini tak akan berhenti untuk mogok beroperasi sebelum tuntutannya dipenuhi.
"Tuntutan kami hanya satu tolak ojek online, karena itu sangat merugikan untuk kami," ujar Ajat.
Sebagai bentuk antisipasi, jajaran TNI-Polri di Garut mengerahkan armadanya untuk mengangkut para penumpang yang telantar. Selain armada, ratusan personel dikerahkan untuk mengawal aksi mogok operasi para sopir angkutan umum ini.
"Sudah saya perintahkan jajaran untuk membantu masyarakat yang terdampak aksi ini. Ada sejumlah mobil dari kami (Polres Garut) dan dari TNI dikerahkan," ucap Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna kepada wartawan di tempat yang sama. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini