Salah seorang jemaah asal Garut, Ai Dana Hasanah (65), menjelaskan jika tanda-tanda bermasalahnya PT SBL itu terlihat saat dirinya meminta fasilitas keberangkatan kepada koordinator.
"Saya tadinya dijanjikan berangkat tanggal 19 Januari (2018), seminggu sebelumnya saya minta dulu tas,koper sama seragam ke koordinator. Tapi enggak dikasih," ungkap Ai kepada wartawan di rumahnya, Kampung Cinunuk Hilir, Desa Cinunuk, Wanaraja, Garut, Minggu (4/2/18).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ai mengatakan, saat itu koordinator keberangkatan wilayah Wanaraja mengatakan kepada Ai dan 49 calon jemaah umrah lainnya jika fasilitas akan diberikan beberapa hari sebelum keberangkatan.
"Tapi sampai sekarang belum diterima. Malah kan gagal berangkat," ungkapnya.
Ai mendesak agar pihak SBL segera memberangkatkan mereka umrah. Pasalnya, ia mengaku telah melaksanakan syukuran keberangkatan.
"Saya bayar 21,5 juta (rupiah) tunai, tanpa dicicil. Dan itu sudah dibayarkan sejak Desember (2017)," katanya.
Jika tuntutan mereka untuk tetap umrah tidak bisa dipenuhi, mereka mengaku ingin agar PT SBL segera mengembalikan uang yang mereka setorkan.
(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini