Pengasuh Ponpes Manbaul Ulum 1 KH Mahfudz Hudlori mengatakan posko KLB tersebut dimulai sejak 13 Januari hingga 9 Maret mendatang. Kejadian penularan hepatitis di ponpesnya itu, dikatakan Mahfudz mulai terjadi sejak 13 Januari lalu.
Awalnya, sambung Mahfudz, sebanyak 36 santri mengeluh dan merasakan sakit. Beberapa di antaranya menunjukkan gejala hepatitis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini, sambungnya, pihak ponpes mengumpulkan seluruh orang tua santri untuk penyuluhan dan pemberian vaksin kepada santri. Namun, bagi santri yang telah mendapatkan vaksi hepatitis sejak kecil tak diwajibkan mengikuti vaksinasi.
"Sebelum penyuluhan, saya pulangkan semua santri, sekitar tanggal 19 hingga 23 Januari lalu. Yang negatif balik lagi ponpes, yang positif tetap diistirahatkan dan menjalani pengobatan," ucapnya.
Dikatakan Mahfudz Manbaul Ulum 1 memiliki 530 santri putra dan putri. Lingkungan ponpes, lanjutnya, hingga kini masih mendapatkan penanganan dari Dinkes Cirebon terkait penularan hepatitis.
"Setiap hari ada petugas yang datang ke sini. Kita terus melakukan penanganan terkait ini. Alhamdulillah, kita langsung bergerak memutus penuluran ini," tutupnya.
Salah satu orang tua santri, Sugandi (58) mengapresiasi kinerja Ponpes Manbaulum Ulum terkait penangan hepatitis. Proses pembelajaran diakui Suganda sempat diliburkan selama satu pekan.
Dikatakan Suganda, saat ini sekitar 50 santri dinyatakan terkena hepatitis. Suganda bersyukur, anaknya tak tertular hepatitis.
"Katanya sekitar 50 santri yang terkena. Alhamdulilah langsung ada upaya, tadi ada penyuluhan, cek darah, imunisasi, dan lainnya. Alhamdulillah di sini penangannya cepat," kata Suganda saat ditemui usai penyuluhunan di Manbaul Ulum.
(avi/avi)