Informasi dihimpun saat kejadian jembatan itu sedang dilintasi oleh 12 orang yang berboncengan menggunakan 6 motor. Saat para mereka berada di tengah-tengah, jembatan tiba-tiba bergoyang dan putus.
"Para korban ini sebelumnya sedang menggotong warga yang sakit dari Desa Karyamukti ke Desa Pusakasari dengan berjalan kaki. Saat arah kembali selesai mengantar, mereka dijemput pakai motor. Ada 12 orang berboncengan pakai 6 motor," kata Tarman Ependi, warga Kampung Jajaway, Desa Pusakasari, Kecamatan Leles melalui sambungan telepon dengan detikcom, Minggu (4/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warga kemudian berlarian dan melakukan penyelamatan, banyak dari korban yang langsung jatuh ke aliran sungai" imbuh Tarman.
Panjang jembatan tersebut kurang lebih 100 meter melintasi Sungai Cisokan, dengan ketinggian dari permukaan sungai kurang lebih 20 meter.
"Itu jembatan kurang lebih baru sebulan diresmikan, sebelumnya tidak ada jembatan gantung warga biasanya melintas langsung ke sungai kalau ada apa-apa," tandasnya.
Diduga beban yang terlalu berat berakibat jembatan tersebut tidak stabil sehingga tali kawat (seling) putus sehingga sepeda motor yang hampir sampai di ujung jembatan mundur lagi kemudian jatuh dan yang ditengah jembatan juga terjatuh.
"Diduga beban jembatan terlalu berat, sehingga seling penahan jembatan putus," imbuh Soliyah.
Sementara itu Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah mengatakan, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, untuk sementara polisi menutup akses ke jembatan sampai waktu yang tidak ditentukan sambil menunggu perbaikan. "Sementara jembatan kita tutup sambil menunggu proses selanjutnya" pungkas Soliyah.
Saat ini, kata Soliyah, 4 warga yang mengalami luka berat telah ditangani di RSUD Pagelaran, Cianjur.
Nama-nama korban luka ringan yakni:
1. H Asep (45)
2. Sulaeman (13)
3. Rusman (50)
4. Suryana (21)
5. Sobani (52)
6. Deni (50)
7. Dedi (26)
8. Adin (48)
Sementara yang mengalami luka berat yaitu:
1. Saep (48)
2. Didim (30)
3. Muhidin (60)
4. Jenal m (22)
(avi/avi)