"Kita bekerja sama dengan teman-teman dari PPATK (pusat pelaporan dan analisis transaksi keuangan) untuk trashing aliran dananya ke mana," ujar Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto didampingi Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Samudi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Kamis (1/2/2018).
Penelusuran aliran dana ini juga termasuk mengecek apakah uang jemaah digunakan untuk membeli mobil Porsche dan Ferrari. Kedua mobil itu diketahui beredar di media sosial (medsos).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan hasil penyidikan yang dilakukan penyidik Ditreskrimsus Polda Jabar, diketahui ada 12 ribu lebih jemaah yang belum berangkat. Dari jumlah tersebut, SBL meraup keuntungan Rp 300 miliar.
Polisi memastikan uang tersebut digunakan untuk belanja kepentingan pribadi termasuk mobil dan rumah mewah.
"Dari hasil pemeriksaan yang bersangkutan memang mengaku. Kita tanya ini semua beli dari mana, dia bilang dari keuntungan. Jadi dari itu ada dong," kata dia.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini