Sejak pagi warga memang berkerumun di Komplek Cijerah II, Gang Nusaindah 6 Blok 13 No 117, RT 7 RW 17, Kota Cimahi. Entok tersebut diikat dibagian kakinya menggunakan seutas kain batik yang menyambung ke batang pohon . Warga menyebut entok tersebut adalah peliharaan pemilik rumah.
Baca juga: Geger di Cimahi, Ayah dan Anak Ditemukan Tinggal Kerangka di Rumah
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Warga sekitar kasihan dengan entok tersebut lantaran terikat dan tidak ada makanan di sekitarnya. Entok tersebut hanya mencari makan seadanya dengan mematuk tanah dan batang pohon.
Salah seorang warga Tati Rohayati (58) mengatakan entok tersebut sudah sejak lama dirawat oleh pemilik rumah. Biasanya, kata Tati, satu ekor entok tersebut diberi makan oleh Neneng pada pagi hari.
"Kasihan itu entoknya Bu Neneng. Mending lepasin, enggak ada makanan kashian," ujar Tati.
![]() |
Meski begitu warga tidak ada yang berani untuk mengamankan entok tersebut. Selain takut dengan suasana rumah, warga juga tidak berani masuk karena pagar depan diberi police line.
Baca juga: Percaya Hidup Lagi, Motif Keluarga Rawat Dua Kerangka di Rumah
Neneng Hatijah (76) bersama dua anaknya yang masih hidup menyimpan jasad suami dan anaknya sekitar dua tahun. Kepada polisi, Neneng mengaku anak pertamanya Hera Sri Herawati meninggal pada Januari 2016 karena sakit. Kemudian suaminya meninggal Desember 2016. Ia beralasan tidak menguburkan suami dan anaknya karena bermimpi dapat hidayah apabila suami dan anaknya bisa hidup kembali. (ern/ern)