Keluarga mendapat Nurul menjadi korban pembunuhan dari seseorang berinisial LS yang mengaku sebagai TKW asal Indonesia yang juga bekerja di Abu Dhabi. LS hanya menceritakan jika Nurul meninggal jadi korban pembunuhan, kronologi lengkap masalahnya sendiri keluarga belum mengetahui secara jelas.
"Tanggal 22 Desember 2017 lalu, pihak keluarga dikabari oleh seseorang berinisial LS. Melalui aplikasi pesan, dia memberi tahu jika Nurul sudah meninggal dunia karena dibunuh. Menurut Ls, korbannya ada 5 orang dan 2 di antaranya adalah WNI yang salah satunya adalah Nurul," kata Alie (32) paman korban melalui sambungan telepon dengan detikcom, Rabu (31/1).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KBRI membenarkan jika Nurul meninggal dunia, ketika saya tanya apakah jadi korban pembunuhan mereka tidak menginformasikan lebih detil. Tentu kami kebingungan," lanjut Ali.
Ali juga mengaku dikirimi foto paspor keponakannya oleh pihak KBRI untuk memastikan jika korban memang benar keluarganya. "Mereka kirim foto paspor, saya kirim salinannya (fotocopy) ternyata memang benar itu Nurul," imbuh dia.
Tidak sampai di situ, Ali bersama keluarga korban kemudian mendatangi kantor Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) untuk lebih memastikan lagi kabar itu.
"Kami saat itu dibawa oleh orang Kemenlu ke kantor DVI Polri di Jakarta, langsung dilakukan sampel DNA dari Bapak/Ibu Korban, dengan alasan untuk mencocokan DNA Keluarga dengan korban, saat itu pihak DVI Polri menjanjikan kepada kami bahwa akan selesai dalam waktu 3 minggu namun sampai hari ini belum ada hasilnya," beber Alie.
Keluarga saat ini berharap jenazah Nurul segera dipulangkan berikut kejelasan pasti mengenai kematiannya. "Kondisi terakhir sehat, kalau ada apa-apa misalkan sakit pasti komunikasi dengan keluarganya. Jadi saya heran ketika dikabarkan meninggal dunia," pungkasnya. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini