Ia juga meminta agar Polresta Cirebon tak meremahkan pelaksanaan pilkada. "Dari hasil analisa kami pelaksanaannya cukup aman. Polres setempat jangan underestimate, harus overestimate. Harus ada tambahan pasukan TNI, 2/3 atau setengah dari anggota polisi. Misal ada 1.000 polisi, jadi TNI-nya minimal 5.00 anggota," kata Iriawan saat meninjau kesiapan pengamanan pilkada di Polresta Cirebon, Selasa (30/1/2018).
Baca Juga: Polisi Waspadai Potensi Kerawanan Konflik Pilwalkot Cirebon
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan, PAN, Gerindra, dan PKS yang gagal mengusung pasangan Siswandi-Euis Fety Fatayaty belum menentukan sikapnya. Iriawan pun masih menganalisa sikap ketiga partai tersebut.
"Kalau Kota Cirebon Alhamdulillah aman. Namun, belum terjadi eskalasi. Nanti terlihat setelah tiga partai itu (PAN, Gerindra, dan PKS) menentukan sikap. Tapi, apapun analisasi tentu pilkada harus aman," ucapnya.
Lebih lanjut, Iriawan mengatakan sejauh ini pihaknya telah membagi tugas dengan perwira tinggi polri lainnya untuk memantau kesiapan pilkada di 37 provinsi. Dikatakan Iriawan, pihaknya menyoroti tentang situasi kamtibmas, pemetaan kerawanan pilkada, dan pasukan yang mengamankan pilkada.
"Kita pastikan semua. Termasuk semua stakeholder yang terlibat agar pilkada aman dan lancar," tutupnya. (avi/avi)