"Tercatat ada 25 rumah yang memgalami kerusakan berat, 10 rusak ringan tidak ada korban jiwa," kata Asep Edom Saefullah, anggota Destana Citepus kepada detikcom melalui sambungan telepon.
Dijelaskan Edom, kerusakan terjadi di RT 01, 02, 03 RW 03. Abrasi menggeser nyaris mayoritas warung milik warga yang berada di area tersebut. "Saat ini relawan Destana sudah bergerak melakukan pendampingan dan membawa warga ke lokasi yang aman termasuk kordinasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eka menyebut ada 40 rumah terkena dampak bencana pergerakan tanah tersebut terjadi Minggu (28/1/2018) usai salat subuh.
"Yang terdampak hampir 50 KK, baru 2 RT yang bisa kita data. Kejadian pergerakan tanah berlangsung pada hari minggu setelah salat subuh. Karena kondisi cuaca yang hujan terus menerus, saat ini kita sudah siapkan tenda darurat untuk warga yang mengungsi dari lokasi terdampak," terang Eka.
Terkait banyaknya kejadian bencana, Eka menjelaskan jika Pemkab Sukabumi telah menyatakan masa tanggap darurat selama 14 hari terhitung sejak 23 Januari hingga 5 Februari.
"Masa tanggap darurat ini berlaku mulai dari kejadian bencana gempa 6,1 SR di Lebak, Banten. Kabupaten Sukabumi salah satu daerah yang terdampak dengan jumlah kerusakan yang banyak. Penetapan tanggap darurat sudah dilakukan bapak Bupati Marwan Hamami. Masa tanggap darurat bisa diperpanjang apabila masih diperlukan upaya penanggulangan lebih lanjut," tandas dia. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini