"Ini bisa menjadi kesempatan promosi ke ASEAN. Ini juga menjadi kesempatan masyarakat Bandung untuk meningkatkan pariwisata dengan menjaga kebersihan dan kenyamanan bagi turis," ujar Kenny saat dihubungi detikcom, Senin (29/1/2018).
Kenny berharap jumlah wisatawan yang masuk ke Kota Bandung pada tahun 2017 sekitar 6,96 juta orang bisa meningkat dengan adanya pencapaian tersebut. Terpenting, kata Kenny, Kota Bandung tetap kondusif dalam Pilkada serentak nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disinggung soal target tahun 2018, Kenny mengatakan tentu harus mampu melampaui capaian tahun 2017 lalu. "Inginnya sih lebih dari 10 persen. Sekitar delapan jutaan," ucapnya.
Untuk mendukung tercapainya target tersebut, pihaknya tidak hanya akan membenahi dan memperbanyak promosi wisata. Namun sejumlah infrastruktur seperti pusat data online akan dicoba dibuat pada tahun ini agar lebih terbarukan.
Menurut Kenny jika data sudah terbarukan maka dapat dipastikan jumlah wisatawan yang masuk ke Kota Bandung akan terus bertambah mengingat data yang ada saat ini belum sepenuhnya masuk dan diolah.
Selama ini, kata Kenny, data yang ada melalui proses yang dilakukan tiga bulan sekali. Setiap waktu tersebut Disbudpar mengkoordinir data dari Jasa Marga, PT KAI, Angkasa Pura dan Dishub untuk melihat wisatawan yang masuk ke Kota Bandung. Selain itu data juga ditambah oleh tingkat isian hotel yang berasal dari asosiasi seperti PHRI.
"Data mentah itu diolah BPS, nah BPS ini yang mengeluarkan nanti datanya. Karena Bandung sangat dinamis dengan pengunjung keluar masuk, apalagi sekarang smart city jadi harus ada online data yang terintegrasi," ujarnya.
Rencananya tahun ini Disbudpar Kota Bandung akan merealiasikan pusat data online khusus kepariwisataan. "Kita ingin menerapkan smart tourism data yang digital. Sehingga kita punya real data. Jadi kita enggak ada lagi margin data yang berbeda," tandas Kenny. (avi/avi)