Dirjen Linjamsos Harry Hikmat menjelaskan penyerahan bantuan diberikan pada Minggu (28/1) kemarin. "Penyerahan diberikan kepada Wakil Bupati (Wabup) Sukabumi di Kecamatan Pabuaran," kata Harry dalam siaran pers yang diterima redaksi, Senin (29/1).
Harry juga sempat melakukan kunjungan ke tiga kepala keluarga yang terdampak gempa di Kecamatan Pabuaran. Kecamatan ini merupakan lokasi terparah pasca terjadinya gempa berkekuatan 6,1 SR yang berpusat Lebak - Banten beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Catatan Kemensos, di Kecamatan Paburuan, terdata 162 rumah rusak berat akibat terdampak gempa yang tersebar di 7 desa, 18 rumah tersebar di Desa Sukajaya, 22 rumah di Desa Sinarsari. Terbanyak berada di Desa Pabuaran dengan total 48 rumah rusak berat. 18 rumah rusak berat di Desa Lembur Sawah, 23 rumah di Desa Ciwalat, 25 rumah di Desa Cibadak dan 8 rumah di Desa Bantarsari.
Terdapat 4 titik lokasi pengungsian yang berada di 4 desa, dengan jumlah pengungsi sebanyak 28 KK.
"Pemerintah Daerah harus segera menetapkan jumlah kerusakan akibat gempa bumi tersebut, ini dimaksudkan agar pemberian bantuan sosial yang diberikan tepat sasaran, tepat guna dan tepat waktu," papar Harry.
Ditambahkannya, mobil dapur umum tetap berada di lokasi pengungsian hingga kebutuhan masyarakat Pabuaran dapat dipenuhi secara normal dan mandiri. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Sosial ketika meninjau korban terdampak gempa di Desa Kuta, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor (27/1).
"Menteri Sosial menyampaikan bahwa penyaluran seluruh bantuan harus merata dan proporsional sesuai kebutuhan di lapangan. Beliau berpesan agar tim yang bertugas tetap memonitor dan menyisir para korban gempa," ungkap Harry.
Pada kunjungan tersebut, Harry juga meninjau posko kesehatan, posko pengungsi serta layanan dukungan psikososial. Lalu bersama-sama mencicipi makanan di dapur umum lapangan yang di masak oleh TAGANA. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini