Gaya Pangdam Siliwangi Mengecek Konservasi Hulu Sungai Citarum

Kabupaten Bandung - Pangdam III/Siliwangi Mayjen Doni Monardo fokus melakukan penyelamatan sungai Citarum. Pembenahan sungai Citarum yang melibatkan langsung anggota TNI tersebut dilakukan mulai dari hulu hingga hilir.

Mayjen Doni yang merupakan Wadansatgas Penataan Ekosistem Sungai Citarum tersebut tak segan-segan turjun langsung melihat progres pembenahan sungai Citarum. Salah satunya melihat pembibitan tanaman sebagai upaya konservasi kawasan hulu sungai Citarum.

Berseragam TNI, jendral bintang dua itu melihat lahan pembibitan yang berada di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Sabtu (29/1/2018). Pembibitan ratusan ribu tanaman tersebut dilakukan di atas lahan milik PTPN dan Perum Perhutani.

Dalam kunjungannya tersebut, ia menanyakan kepada anak buahnya terkait progres pembibitan di kawasan hulu sungai Citarum. Selain itu, ia juga melihat langsung berbagai jenis tanaman yang mulai tumbuh dalam polybag.

"Sudah berapa banyak bibit tanaman yang ditanam di sini," tanya Mayjen Doni kepada anak buahnya termasuk perwakilan Yayasan Budi Asih yang bertanggungjawab dalam proses pembibitan ini.

Foto: Mukhlis Dinillah

Selain menanyakan progres pembibitan, eks Pangdam XVI/Pattimura tersebut juga menanyakan lahan yang bisa dimanfaatkan untuk pembibitan. Ia meminta lahan tersebut digunakan semaksimal mungkin untuk konservasi.

"Berapa lahan yang bisa digunakan untuk pembibitan ini. Saya minta jenis tanaman yang ramah lingkungan ditambah lagi nanti di sini," ungkap dia.

Perwakilan Yayasan Budi Asih Yuhan mengatakan sudah ada sekitar 116.205 bibit tanaman menggunakan polybag.

"Tanamannya endemik ada Puspa, Saninten sama Rasamala. Bisa juga ditanami kopi dan tanaman buah. Sejauh ini ada 116 ribuan tanaman yang sudah tanam menggunakan polybag," kata Yuhan saat menerima kunjungan Pangdam III/Siliwangi Mayjen Doni Monardo.

Komisaris Independen PTPN VIII Ipong Witono mengatakan sebanyak 25 hektar milik PTPN dan 5 hektar Perum Perhutani akan dimanfaatkan untuk pembibitan.

"Ketika negara membutuhkan melakukan konservasi, kami dengan senang hati untuk berpartisipasi. Ada 25 hektar lahan (PTPN) kami berikan untuk pembibitan, sementara 5 hektar dari Perum Perhutani," kata Ipong. (ern/ern)