Kapendam Siliwangi Kolonel M Desi Ariyanto mengatakan sejak awal bulan Desember tahun lalu, Kodam Siliwangi telah mengerahkan sebanyak 200 prajurit TNI. Para prajurit difokuskan memperbaiki kawasan hulu sungai Citarum yang selama ini rusak.
"Danau Cisanti menjadi salah satu permasalahan yang membuat kondisi air maupun ekosistem di Citarum rusak," kata Desi di Makodam Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Jumat (26/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain sampah, danau Citarum juga dipenuhi eceng gondok dan ganggang merah. Jumlahnya cukup banyak, sehingga Kodam Siliwangi memerlukan bantuan alat berat untuk mengangkat tanaman air itu.
"Kita pakai perahu dan dua alat berat amphibius. Pembersihan dilakukan menyeluruh. Karena selama ini sampah-sampah banyak ditemukan di parit atau sungai-sungai yang berada disekitar Cisanti," tuturnya.
Selain itu, guna mencegah menambahnya sedimentasi, prajurit TNI melakukan penanaman tanaman vetiver. Tanaman yang memiliki akar banyak dan kuat ini dianggap mampu menahan tanah turun yang menyebabkan munculnya sedimentasi.
"Kita tanam di bibir danau Cisanti dengan maksud selama ini sedimentasi banyak karena bibir sungai erosi dan jatuh ke dalam danau," katanya.
![]() |
Personel TNI juga 'menyulap' kawasan perbukitan di Cisanti yang selama ini beralih fungsi menjadi area perkebunan warga. Pasukan TNI mulai membuka lahan untuk proses pembibitan pohon. 125 juta pohon ditargetkan tertanam di kawasan itu.
"Kita sudah siapkan lahan pembibitan dengan luas 25 hektare. Nanti kita akan tanam bibit-bibit pohon ekologis seperti Mahoni, Tahura, Suren, Rasamala dan yang lainnya," kata dia. (avi/avi)