Kawasan sawah abadi tersebut terletak di daerah Kelurahan Cisurupan, Kecamatan Pasirluyu yang juga masuk dalam Kawasan Bandung Utara (KBU). Di tempat ini sawah abadi berada di dua RW yakni RW 5 dan RW 8.
Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan pengelolaan sawah abadi melibatkan warga dengan sistem bagi hasil 70 persen untuk petani dan sisanya untuk pemerintah sebagai kas daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Oded sejauh ini lahan abadi baru bisa menghasilkan lima persen dari kebutuhan beras warga Kota Bandung yang mencapai 600 ton perhari. "Kita komitmen dan konsisten untuk menambah sawah abadi dari segi kuantitas. Dari segi kualitas juga kita tingkatkan untuk hasil produksinya," katanya.
Oded berharap ke depan kawasan sawah abadi itu tidak hanya produktif dari segi pertanian padi. Namun lahan kering atau daratan yang tidak dipakai sawah juga bisa produktif seperti untuk ternak ikan dan tanaman hias.
Untuk menuju sawah abadi ini tidaklah sulit karena akses sudah cukup bagus dan tidak jauh dari Alun-alun Ujungberung. Namun warga yang ingin ke tempat ini harus menggunakan kendaraan karena jalan menanjak dan akan sangat lelah jika berjalan kaki.
![]() |
Sesuai dengan namanya, hamparan sawah yang hijau akan memanjakan mata terutama bagi warga perkotaan yang setiap hari lelah dengan kondisi kemacetan jalan raya. Terlebih angin yang berhembus membuat yang datang akan betah berlama-lama di tempat ini.
![]() |
Selain hamparan sawah yang hijau, dari tempat ini juga pemandangan bangunan perkotaan bisa terlihat sangat jelas. Hal itu lantaran lokasi sawah abadi yang berada di ketinggian.
"Apalagi kalau sore atau malam view kota dengan gemerlap cahaya lampu bisa terlihat jelas dari sini," tandas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Kadistan KP) Elly Wasliah saat mendampingi Oded.
(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini