Dilla, kakak salah seorang korban, menyebut pelaku mengambil tas dan telepn genggam milik adiknya yang saat itu tengah berada di arena permaianan supermarket, Jalan RE Martadinata, Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada 22 Oktober 2017.
"Dia mendatangi adik saya dan teman-temannya, gayanya sok akrab begitu. Saat itu pelaku memakai kerudung merah dan mengaku jika anaknya mengalami kecelakaan. Dia (pelaku) minta diantar buat beli kue," kata Dilla kepada detikcom di Mapolres Sukabumi Kota, Kamis (25/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi Mamah Ica saat memangsa korbannya terekam jelas di kamera pengintai. Begitu juga saat pelaku menggiring korbannya keluar dari supermarket.
Sepanjang video itu sang 'ratu hipnotis' terlihat terus menutupi mulutnya. Mamah Ica sengaja memakai masker sewaktu melakoni aksi pencurian modus hipnotis.
"Dia membawa adik saya dan teman-temannya jalan kaki, diajak mutar-mutar kota. Sepanjang jalan dibentak-bentak sambil diminta berhitung. Dia terus nanya kue beli sekian puluh kalau satunya dua ribu rupiah berarti harganya berapa, pertanyaannya diulang-ulang sampai adik saya dan teman-temannya kelelahan," tutur Dilla.
![]() |
Dia meminta seluruh ponsel dan barang berharga dikumpulkan di dalam salah satu tas milik korban. Mamah Ica menyuruh seluruh korban untuk membeli kue dan stempel tangannya di toko tersebut.
"Jadi kayak yang dihipnotis. Adik saya disuruh beli kue dan bukti pembeliannya harus berupa stempel di seluruh tangan. Pegawai toko kue yang heran dengan permintaan itu, kemudian menyadarkan adik saya dan teman-temannya," tuturnya.
"Saat si pelaku ini disusulin, ternyata dia sudah menghilang," ucap Dilla menambahkan.
![]() |
Barang bukti tas milik salah satu korban ditemukan di kediaman Mamah Ica. "Tas adik saya ditemukan. Cuma ponselnya hilang. Adik saya juga mengenali pelakunya. Gara-gara kejadian itu adik saya sampai trauma, ia tidak mau lagi bermain ke supermarket," tutur Dilla.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini