Pengap, Begini Penampakan Rumah Mirip Benteng yang Ditinggali Esih

Pengap, Begini Penampakan Rumah Mirip Benteng yang Ditinggali Esih

Syahdan Alamsyah - detikNews
Kamis, 25 Jan 2018 13:26 WIB
Foto: Syahdan Alamsyah
Sukabumi - Rumah mirip benteng yang ditinggali Esih (42) dan Suradianto (74) suaminya terlihat kokoh dari luar, sebagian catnya berubah kusam dan tanaman rambat menghiasi berbagai sudut tembokan. Rumah itu berbentuk kotak memanjang tanpa genting, semua jendela tertutup rapat.

Pemandangan memprihatinkan mulai tampak ketika detikcom memasuki ruangan utama, sofa kusam penuh lubang menyambut ditambah udara pengap menyeruak karena satu-satunya cahaya dan ventilasi hanya bersumber dari pintu depan.
Pengap, Begini Penampakan Rumah Mirip Benteng yang Ditinggali EsihFoto: Syahdan Alamsyah

Sebagian lantai masih menggunakan ubin lama yang ditumbuhi lumut, tampak juga ubin menganga berganti tanah keras licin sebagai landasan. Tali lengkap dengan jemuran membentang, di tengah rumah menjadi pembatas.

"Musim hujan, jadi bikin jemuran di dalam," sergah Esih spontan kepada detikcom, Rabu (24/1).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasur-kasur kumal agak lembab bertebaran di ruang tamu dan ruang utama, Esih menyebut anaknya yang paling besar tidur di kasur depan sementara anak-anaknya yang lain di kamar belakang dekat dengan dapur.

Kondisi kasur itu dalam posisi terlipat, Esih menjelaskan jika dengan posisi seperti itu anaknya lebih senang karena terasa lebih tebal. "Nah saya tidur disini dengan bapak dan Supranoto (anak bungsu)," tunjuk Esih menunjukkan lagi-lagi kasur kumal di salah satu kamar. Kasur itu juga dalam posisi terlipat, pakaian entah kotor atau beraih turut 'menghiasi' ruangan itu.

Ruangan paling belakang adalah perapian, Esih memasak masih menggunakan kayu bakar. Ruangan dapur tersambung langsung dengan sumur kamar mandi, ruangan itu tanpa tutup atap dan dinding. Terlihat tidak ada ruangan untuk buang air besar.

"Mau buang air ke selokan, karena kalau di tempat ini tidak ada penutupnya," jelasnya.

Baca Juga: Cerita Esih Hidupi 4 Anak dan Suami Renta di Rumah Mirip Benteng

Esih dan suaminya tinggal di tempat itu hampir selama 20 tahun. Sebelumnya Abah Suradianto pernah menikah sebanyak dua kali, dua istrinya meninggal dunia.

"Atap rumah ini pernah ketimpa batang pohon, kalau hujan mirip air terjun deras masuk ke tiap ruangan jadi banyak kasur dan lantai basah. Apalagi kayu penyangga atap di belakang sudah banyak yang lapuk, disenggol juga patah," tandasnya.

(avi/avi)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads