Terlebih lagi, Sanija juga menjabat sebagai koordinator pendonor darah wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon. Sanija selalu siap selama 24 jam.
Baca Juga: Sertu Sanija, Pejuang Donor Darah Cirebon yang Peduli Talasemia
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sanija pun menyebut satu persatu nomor kontak pribadinya yang tersimpan di empat telepon selulernya itu. Daya ingat Sanija ternyata kuat. Hanya satu nomor yang ia tak apal, yakni nomor kontak terakhir yang ia miliki.
"Nomor pertama saya masih simpan sampai sekarang. Waktu itu saya masih dinas di Kalimantan. Sengaja biar bisa menyimpan kontak banyak," ucapnya.
Sementara itu, sambungnya, ke empat telepon seluler miliknya masing-masing memiliki fungsi dan kebutuhan yang berbeda. "Telepon seluler pertama untuk para prajurit, kedua untuk khusus keluarga, ketiga khusus masyarakat, dan terakhir untuk dokumentasi kegiatan," katanya.
Sanija juga selalu memberikan penghargaan kepada masyarakat yang menjadi pendonor aktif, yang masuk dalam binaannya. "Yang pendonor aktif ini kita rangkul. Kalau dia butuh apa-apa kita siap bantu. Kalau ada pendonor yang aktif selamatan, ya kita ikut bantu," tutupnya.
Seperti diketahui, Sanija merupakan salah seorang prajurit TNI memiliki jiwa sosial yang luar biasa. Seorang prajurit yang mendedikasikan hidupnya untuk aksi kemanusian, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan darah.
Sanija mulai mendonorkan darahnya saat masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Jika dihitung hingga sekarang, sudah 65 kali Sanija mendonorkan darahnya. Tugas kemiliterannya menjadi Babinsa Desa Danamulya dan Desa Gombang, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, yang berada di bawah naungan Koramil 2007 Plumbon dan Kodim 0620 Kabupaten Cirebon.
(avi/avi)