Abdul bukan penarik becak biasa. Sosoknya sudah melegenda di Kota Bandung. Profesi sebagai penarik becak sudah dilakoninya sejak jaman Presiden pertama RI Sukarno. Uniknya, sang kakek bekerja mengenakan seragam tentara.
Baca Juga: Mengenal Abdul, Penarik Becak Legendaris di Bandung Bergaya Tentara
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berpakaian seperti ini karena cinta TNI. Tidak ada merugikan TNI, karena tidak pakai pangkat apapun. Saya juga tidak berbuat hal-hal negatif," kata Abdul kepada detikcom di kawasan Jatayu, Kota Bandung, Selasa (23/1/2018).
Berbeda dengan penarik becak pada umumnya, kakek asal Kabupaten Bandung Barat tidak lagi bisa mengayuh pedal. Penglihatannya yang mulai kabur termakan usia, membuatnya hanya mampu menarik becak menggunakan kedua tangannya.
Kondisi ini sudah dirasakan Abdul sejak dua tahun terakhir. Ia tidak lagi mengangkut penumpang di becaknya. Tempat duduk untuk penumpang dimanfaatkannya untuk menyimpan terpal, pakaian ganti, helm atau tempat beristirahat.
"Dulu mah saya angkut penumpang atau barang, tapi sekarang enggak. Matanya udah susah ngeliat, jadi digerek aja. Paling jadi foto model, ada yang suka ngasih waktu saya keliling-keliling," ungkap dia.
![]() |
"Banyak yang bilang saya gak waras, gila. Saya bilang terima kasih, itu pendapat mereka. Saya mah tetap aja kerja kayak gini," tutur dia.
Setiap harinya, kakek tujuh orang anak ini bergegas dari kontrakannya di Gang Taruna, RT 07 RW 12 Kelurahan Husein Sastranegara, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, sekitar pukul 11.00 WIB. Ia lalu berkeliling di kawasan Pajajaran dan Pasteur.
Pekerjaan berat ini terpaksa dilakukannya meski usia senja akibat himpitan ekonomi. Perhatian materi dari tujuh anaknya tidak dirasakan signifikan olehnya selama ini. Sehingga, ia harus banting tulang untuk menghidupi istrinya.
"Cuma tiga orang anak saja yang masih ngasih uang masing-masing Rp 300 ribu setahun. Ngasihnya pas lebaran aja. Gak akan cukup buat hidup, makanya saya masih kerja," ujar Abdul. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini