Berdasarkan pantauan detikcom di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Jumat (19/1/2018), pedagang daging ayam tetap beroperasi. Semua lapak pedagang daging ayam yang ada tetap beraktivitas melayani konsumen.
Salah seorang pedagang, Erwin (40) mengatakan aksi mogok batal dilaksanakan. Pasalnya, sambung dia, Pesat Jabar mengeluarkan edaran baru membatalkan aksi mogok sebagai bentuk protes mahalnya harga daging ayam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Harga Ayam Naik, Penjual di Pasar Soreang Ancam Mogok
Ia mengaku tidak mengetahui pasti penyebab batalnya aksi mogok berjualan tersebut. Namun, sambung dia, kabar yang berkembang, pemerintah berjanji akan turun tangan mengendalikan harga daging ayam yang terus meroket.
"Katanya sih pemerintah mau turun tangan, jadinya mogok dibatalin," ungkap dia.
Dia menuturkan harga daging ayam di Pasar Kosambi saat ini mencapai Rp 38 ribu per kilogram. Padahal, sambung dia, harga daging ayam normalnya berkisar Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu. Kenaikan harga ini berlangsung secara bertahap.
"Kenaikannya itu dari sebelum Natal, pelan-pelan. Sekarang sampai Rp 38 ribu," kata Erwin.
Pedagang lainnya, Imas (55) mengatakan kenaikan harga daging ayam membuat daya beli masyarakat menurun. Akibatnya, sambung dia, pendapatan para pedagang juga menurun cukup signifikan.
"Kenaikan harga udah dari sananya (distributor), kita juga jadi bingung jualnya. Tapi rata-rata di sini jual Rp 38 ribu," kata Imas.
Ia berharap pemerintah bisa segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga daging ayam di pasaran."Pemerintah harus ceknya dari hulunya (distributor) juga, jangan cuma hilirnya (pedagang) aja," kata Imas. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini