Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan keberadaan 12 bus baru tersebut akan melengkapi enam Bandros yang sebelumnya didapat dari berbagai CSR perusahaan. "Ini bisa menjadikan rute-rute wisata lebih baik. Di 2018 kalau masih kurang akan ditambah," kata Emil, sapaan Ridwan, kepada wartawan usai mencoba Bandros baru di Balai Kota Bandung, Jumat (19/1/2018).
Dia berharap keberadaan kendaraan Bandros dapat menarik perhatian, khususnya wisatawan dari luar Kota Bandung. Selain itu dengan banyaknya bus yang dimiliki, maka kewilayahan dapat meminjam selama satu hari dalam satu minggu secara bergantian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk pengelolaan, Emil menyerahkan seluruh unit Bandros itu kepada Dishub Kota Bandung. Sebab operasional Bandros kini sudah sama dengan Bus Trans Metro Bandung (TMB) yang memiliki pelat kuning
"Bedanya bentuknya bukan bus massal, tapi bus wisata. Tapi saya yakini peraturan mulai pola pemeliharaan dan operasionalnya seperti TMB," ucap Emil.
Kendaraan Bandros yang baru ini akan dikelola Dishub Kota Bandung. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom) |
"Total anggarannya 12,4 miliar rupiah. Tinggal dibagi 12 saja jadi berapa per unitnya," ucap Didi.
Nantinya bus berkapasitas 24 penumpang tersebut sudah bisa digunakan oleh warga dengan cara membayar Rp 25-50 ribu untuk one day trip atau Rp 10-15 ribu per orang untuk satu kali jalan.
Kendaraan Bandros baru ini cukup berbeda dari yang sebelumnya. Bus baru ini lebih kecil dan tidak memiliki balkon. Namun dari segi warna bus baru ini lebih beragam dengan sejumlah warna baru seperti ungu, merah muda dan hitam. (bbn/bbn)












































Kendaraan Bandros yang baru ini akan dikelola Dishub Kota Bandung. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom)