Ia menuturkan tidak membentuk tim khusus untuk pengawasan di dunia maya tersebut. Namun, sambung dia, hampir seluruh instrumen yang ada di Bawaslu Jabar diperintahkan memantau melalui akun medsosnya masing-masing.
"Tidak ada tim khusus (medsos). Semua panwas dan staf memantau itu. Melalui akunnya masing-masing semua melakukan patroli itu," ucap Ketua Bawaslu Jabar Harminus Koto saat dihubungi via telepon genggam, Jumat (19/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan sudah menemukan dua orang ASN yang diduga berpolitik menjadi timses bakal paslon tertentu di medsos. Sebab, sambung dia, dua orang PNS asal Kota Banjar dan Tasikmalaya tersebut mengunggah keberadaannya dalam deklarasi bakal paslon tertentu.
"Ini baru mulai deklarasi kita sudah menemukan di medsos. Ada dua orang ASN yang upload sedang mengikuti deklarasi calon," ujarnya.
Harminus berharap tidak ada lagi menemukan PNS yang bersikap tidak netral di Pilkada serentak 2018. Namun, pihaknya memastikan akan terus mengawasi medsos selama pesta demokrasi ini berlangsung.
"Kita mengharap lebih kecil. Kita melakukan pencegahan makanya kita proses tindakan langsung maupun medsos," kata Harminus.
Tugas Bawaslu Jabar memang tidak hanya mengawasi ASN yang berpolitik. Namun, juga mendeteksi adanya kecurangan-kecurangan dalam pelaksanaan Pilkada serentak tahun ini. Misalnya politik uang atau kampanye hitam. (bbn/bbn)











































