Fajar Wibawa (31) warga yang pertama kali melakukan penggalian dan menemukan terowongan itu punya pendapat lain. Dia menyebut jika jalur penggalian yang dia lakukan bersama Deden Maulana (35) dengan tim berbeda.
"Mereka menggalinya mengikuti alur terowongan, ke pinggir. Sementara kami menggalinya ke bawah karena memang awalnya mau bikin septictank," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fajar juga kekeuh jika peti itu memang ada, bahkan saat itu dia sempat akan mencoba mengangkat bersama Deden namun karena berat akhirnya dia lepaskan dan peti itupun masuk tersedot ke dalam tanah.
"Semua warga lihat, bahkan pak RT juga lihat. Jadi saya tidak mengada-ada peti itu memang ada, saksinya banyak," imbuh dia.
Sementara itu Ferry Saputra, pembina sekaligus pendiri Spelcabumi membenarkan jika timnya memang tidak menemukan peti yang disebut oleh warga. Pihaknya lebih melihat ke stuktur bangunan dan bentuk-bentuk bangunan.
"Jadi tolong jangan di arahkan ke peti-peti, jadi maaf kita tidak bicara peti-peti atau apapun namanya. Kita hanya melihat kondisi tanah dan air kemudian melakukan penelitian itu saja jangan di arahkan ke yang lain-lain dan sejauh ini kita tidak menemukan peti itu," terangnya. (avi/avi)