Asep Bubun (24) seorang pedagang ayam potong di Pasar Guntur Ciawitali, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, menjelaskan, kenaikan harga tersebut terjadi sejak tiga hari terakhir.
"Memang harganya naik, lumayan mahal. Sekarang sekitar 50 ribu rupiah (per kilogram)," ungkap Bubun kepada detikcom di Pasar Guntur Ciawitali, Rabu (17/1/18) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya emang pasokan berkurang. Kualitasnya (ayam) juga kurang bagus," katanya.
Melonjaknya harga ayam tersebut, sambung Bubun, berdampak sepinya pembeli. "Memang daya beli masyarakat juga rendah," pungkas Bubun.
Seperti pantauan detikcom di Pasar Guntur Ciawitali, Rabu (17/1/18) pagi ini, hanya sedikit pedagang daging ayam yang berjualan. Kebanyakan mereka memilih tidak berjualan karena takut merugi, dagangannya tak dibeli warga.
Sementara itu, para pembeli terlihat berbondong-bondong mencari daging ayam. Namun, hanya sedikit yang membeli karena harganya mahal.
Para pembeli mengeluh menanggapi kenaikan harga daging ayam ini. Mereka berharap agar harga daging ayam kembali normal.
"Soalnya berat kalau harga segitu, masa sampai 50 ribu (rupiah). Maunya normal lagi, kalau bisa ya turun dari harga normalnya," ungkap salah seorang pembeli, Yati Suhaeti (33) kepada detikcom, di tempat yang sama, hari ini. (avi/avi)











































