Kerennya 'Nyanyian Anak Bintang' dari Sebuah Gang di Bandung

Kerennya 'Nyanyian Anak Bintang' dari Sebuah Gang di Bandung

Avitia Nurmatari - detikNews
Rabu, 17 Jan 2018 09:49 WIB
Kuartet Rumah Bintang. (Foto: istimewa)
Bandung - Kreativitas bisa muncul dari mana saja. Siapa sangka, sekelompok anak-anak yang tinggal di Gang Nangkasuni Bandung ini membentuk grup Kuartet Rumah Bintang serta membuat lagu anak-anak. Bahkan mereka sudah memiliki album.

Kuartet Rumah Bintang lahir dari Komunitas Belajar Rumah Bintang yang bermarkas di Gang Nangkasuni, Wastukancana Kota Bandung. Dari puluhan anak, ada empat anak yang menonjol di bidang seni musik. Mereka terdiri dari Dries Putra Hadiyat (kelas 1 SD), Kaisya Nikita Sukma Yudha (kelas 3 SD), Tri Ananda Bayu Nita Yani (kelas 6 SD) , dan Daffi Almeron (kelas 2 SD).

Baya, salah seorang mentor di Rumah Bintang yang juga personel grup musik Mr. Sonjaya, menemukan bakat terpendam anak-anak tersebut sekitar 2016. Lalu ia mengajak mereka untuk berkarya membuat lagu. Prosesnya dari belajar menulis lirik yang dibuat oleh anak-anak sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena anak-anaknya semangat banget, saya mencoba merespon karya ciptaan mereka, terus didokumentasikan," ujar Baya kepada detikcom, Selasa (16/1/2018).

Setelah anak-anak membuat lirik lagu, kemudian Baya menambahkan iringan petikan gitar. Kemudian, lanjut Baya, agar karya anak-anak terdokumentasikan, ia berinisiatif untuk merekam karya anak-anak. Proses rekamannya pun sederhana. Semuanya direkam sekali waktu (live) di Rumah Bintang.

"Proses rekaman digarap sendiri, meminjam alat rekam dari teman-teman. Prosesnya hingga satu tahun lebih. Rekamannya live, langsung. Ada yang di SMPN 40, ada yang di Rumah Bintang, ada yang di rumah salah satu orang tua anak-anak," tutur Baya.
Kerennya 'Nyanyian Anak Bintang' dari Sebuah Gang di Bandungsekelompok anak-anak yang tinggal di Gang Nangkasuni Bandung ini membentuk grup Kuartet Rumah Bintang serta membuat lagu anak-anak. (Foto: istimewa)
Album 'Nyanyian Anak Bintang' berisi 10 lagu dengan tema beragam. Dari gambaran sederhana anak-anak tentang burung dan ikan, ucapan terima kasih kepada petani, kesedihan anak-anak karena makin banyaknya hutan yang gundul, hingga kisah singkat tentang berkegiatan di Rumah Bintang yang menyenangkan. Sembilan lagu merupakan hasil ciptaan mereka sendiri, sementara satu lagu berjudul 'Nelayan' merupakan gubahan dari lagu milik Deugalih.

"Ini sebagai bentuk aktualisasi sekaligus apresiasi untuk anak-anak yang berkegiatan di Rumah Bintang, khususnya bernyanyi dan cipta karya lagu. Tujuannya untuk memberikan perhatian kepada pendokumentasian dan pengarsipan lagu asli ciptaan anak-anak," kata Baya.

Selain menciptakan lagu, anak-anak di Rumah Bintang juga turut menciptakan karya lukis untuk desain sampul album. "Dua lukisan karya mereka kita jadikan desain sampul album," ujar Baya. (avi/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads