Kuartet Rumah Bintang lahir dari Komunitas Belajar Rumah Bintang yang bermarkas di Gang Nangkasuni, Wastukancana Kota Bandung. Dari puluhan anak, ada empat anak yang menonjol di bidang seni musik. Mereka terdiri dari Dries Putra Hadiyat (kelas 1 SD), Kaisya Nikita Sukma Yudha (kelas 3 SD), Tri Ananda Bayu Nita Yani (kelas 6 SD) , dan Daffi Almeron (kelas 2 SD).
Baya, salah seorang mentor di Rumah Bintang yang juga personel grup musik Mr. Sonjaya, menemukan bakat terpendam anak-anak tersebut sekitar 2016. Lalu ia mengajak mereka untuk berkarya membuat lagu. Prosesnya dari belajar menulis lirik yang dibuat oleh anak-anak sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah anak-anak membuat lirik lagu, kemudian Baya menambahkan iringan petikan gitar. Kemudian, lanjut Baya, agar karya anak-anak terdokumentasikan, ia berinisiatif untuk merekam karya anak-anak. Proses rekamannya pun sederhana. Semuanya direkam sekali waktu (live) di Rumah Bintang.
"Proses rekaman digarap sendiri, meminjam alat rekam dari teman-teman. Prosesnya hingga satu tahun lebih. Rekamannya live, langsung. Ada yang di SMPN 40, ada yang di Rumah Bintang, ada yang di rumah salah satu orang tua anak-anak," tutur Baya.
sekelompok anak-anak yang tinggal di Gang Nangkasuni Bandung ini membentuk grup Kuartet Rumah Bintang serta membuat lagu anak-anak. (Foto: istimewa) |
"Ini sebagai bentuk aktualisasi sekaligus apresiasi untuk anak-anak yang berkegiatan di Rumah Bintang, khususnya bernyanyi dan cipta karya lagu. Tujuannya untuk memberikan perhatian kepada pendokumentasian dan pengarsipan lagu asli ciptaan anak-anak," kata Baya.
Selain menciptakan lagu, anak-anak di Rumah Bintang juga turut menciptakan karya lukis untuk desain sampul album. "Dua lukisan karya mereka kita jadikan desain sampul album," ujar Baya. (avi/bbn)












































sekelompok anak-anak yang tinggal di Gang Nangkasuni Bandung ini membentuk grup Kuartet Rumah Bintang serta membuat lagu anak-anak. (Foto: istimewa)