.webp)
Seperti diungkapkan Mamad (68). Mamad menjelaskan bahwa warga sudah menduga bahwa Nani dibunuh dan dikubur di halaman belakang rumahnya.
"Waktu awal menghilang itu, si AH (suami Nani) ini nyuruh Undang (warga setempat) untuk gali lubang di belakang rumahnya," ungkap Mamad kepada detikcom di Kampung Gugunungan, Selasa (16/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, sambung Mamad, AH mengaku jika galian tersebut untuk membuat septic tank baru. Pasalnya AH menjelaskan kepada warga jika saluran septic tank di rumahnya mampet.
"Katanya septic tank di rumah dia tersumbat, jadi katanya harus bikin baru," katanya.
Hal itu kemudian dituruti oleh salah seorang warga setempat bernama Undang (52). Undang yang diiming-imingi upah oleh AH kemudian membuatkan lubang tersebut di halaman belakang rumah.
"Ya pokoknya saya mah disuruh gali buat septic tank. Kalau awalnya tau buat kubur mayat mah mana saya mau," ujar Undang.
Anehnya, Undang menggali lubang tidak persis di belakang rumah Nani. Namun letaknya berada di bagian selatan halaman belakang rumah. "Nah lubang itu yang kemarin jadi tempat temuan jenazah," ungkap Mamad.
Mamad menjelaskan, beberapa hari setelah lubang tersebut dibuat, AH tidak pernah lagi terlihat di sekitaran rumahnya. Informasi yang ia dapat, AH kabarnya berada di Jawa Tengah.
"Ya kalau kata keluarganya waktu itu pergi ke Jawa Tengah buat nganterin istrinya (Nani)," katanya.
Mamad menambahkakn, saat itu warga yang curiga kemudian melaporkan kejanggalan tersebut ke polisi. Hingga akhirnya diketahui, lubang tersebut ternyata dipakai AH untuk mengubur Nani.
Hal tersebut terungkap setelah pada Senin (15/1) kemarin, polisi membongkar galian tersebut dan berhasil menemukan jasad Nani.
Polisi kini masih terus menyelidiki kasus ini. AH yang sempat melarikan diri setelah kejadian itu berhasil ditangkap jajaran Satreskrim Polres Garut di kawasan Yogyakarta, Senin (15/1) siang.
Keterangan Foto : Jasad Nani saat dibawa polisi. Undang saat membongkar galian yang sebelumnya ia buat. (avi/avi)
