Hal itu disampikan Luhut dalam sosialisasi Program dan Persiapan Ratas Kabinet Tentang Penataan Sungai Citarum di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (16/1/2018).
Dalam kegiatan itu hadir Menko Polhukam Wiranto, Wagub Jabar Deddy Mizwar, Kasdam III/Siliwangi Brigjen Yosua Sembiring, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Bupati Bandung Dadang Naser.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan Presiden Jokowi menaruh perhatian lebih terhadap salah satu sungai terbesar di Indonesia ini. Bahkan, Jokowi menginginkan revitalisasi sungai Citarum dilakukan sesegara mungkin.
"Presiden minta pertengahan Januari kita mulai (revitalisasi) dari hulu. Jadi presiden memberikan perhatian lebih karena menyadari dampaknya bahaya bagi generasi penerus kita," ungkap Luhut.
Menurut dia, kondisi sungai Citarum sangat memprihatikan. Pencemaran yang terjadi saat ini bisa mengancam kelangsungan hidup generasi muda. Sebab, sambung dia, kualitas air sungai Citarum semakin buruk.
"Kalau airnya kena logam berat maka sayur, ternak terkontaminasi. Hasil penelitian ibu-ibu sedang hamil makan (ikan - sayur) yang menggunakan air Citarum itu hampir pasti anaknya kena masalah," ujarnya.
"Kelainannya stunting (kuntet) bisa saja. Saya bilang ke Wagub (Demiz) kalau orang Jabar pada pendek-pedek gimana. Kita hajar (penataan) saja ramai-ramai (Citarum), kita gak punya banyak pilihan," kata Luhut. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini