"Insya Allah akan kami bereskan sebelum cuti. Sehingga pada 2018 ini perhatian kita ke daerah kumuh, manusia mau pun lingkungannya. Kita bikin spesial proyek," kata pria yang akrab disapa Emil itu di Pendopo Kota Bandung, Senin (15/1/2018).
Emil mencontohkan nantinya bisa saja dalam program revitalisasi tersebut akan dibuat kewenangan yang khusus mengurusi kehidupan di sepanjang rel. "Nanti siapa komandannya, berapa anggarannya, program anak-anaknya bagaimana, itu minggu ini sedang proses," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal penataan di wilayah tersebut, Emil mengaku masih membutuhkan waktu untuk memberikan solusi yang tepat. Sehingga tidak selalu permasalahan diselesaikan dengan membongkar bangunan kumuh.
"Sedang kita proses apakah nanti di-rutilahu-kan dahulu. Atau kalau stok apartemen cukup, kita tawarkan pindah selama KTP-nya itu Bandung," katanya.
Selain fokus pada penataan, pemerintah juga akan berupaya untuk membenahi lingkungan anak-anak yang hidup di pinggir rel kereta api agar tidak terperosok pada pergaulan yang negatif.
"Namanya membangun peradaban itu panjang. Dasarnya di zaman kita berdua (dengan Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial), mungkin eksekusi detailnya dilaksanakan di era wali kota yang akan datang," tutur Emil. (bbn/bbn)