Kampung Rancabayawak, Kelurahan Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, merupakan rumah terakhir bagi para burung yang bersahabat dengan para petani dan pengembala kerbau.
Di kampung yang dikenal sebagai salah satu kampung kreatif yang ada di Kota Bandung tersebut, sekawan burung blekok bermukim, bertelur dan beranak pinak.
Baca juga: Menengok Kampung Blekok di Bandung
Hampir 20 tahun bersarang di kampung tersebut, sejumlah pihak khawatir habitat ribuan burung blekok terancam terusir seiring pembangunan perumahan di Gedebage yang lokasinya berhimpitan dengan Kampung Rancabayawak.
"Habitatnya terancam, pasalnya tempat mereka mencari makan yaitu sawah sudah diurug menggunakan tanah untuk dijadikan perumahan, sehingga mereka harus mencari makanan jauh," kata Mak Empong (72), warga Kampung Rancabayawak, kepada detikcom, Sabtu (13/1/2018) lalu.
![]() |
Namun, Mak Empong mengungkapkan, karena sawah yang biasa menjadi tempat mereka mencari makan tergerus oleh pembangunan, burung-burung itu harus mencari makan dengan jarak yang cukup jauh.
"Ada yang ke Sapan (Kabupaten Bandung), Cijaura, pokonya jadi jauhlah mencari makannya. Sudah dapat makanannya kembali ke rumahnya (tempat burung itu bersarang)," ujarnya.
Meski pepohonan yang dijadikan sarang burung itu tidak tergerus oleh pembangunan, namun burung-burung itu kehilangan tempat mereka mencari makan.
"Memang habitatnya tidak terganggu karena mereka bersarang di pohon yang tidak di runtuh kan, tapi tempat mereka mencari makan hilang. Takutnya mereka pindah dan mencari tempat untuk dijadikan tempat mereka tinggal. Padahal Kampung Rancabayawak dikenal sebagai Kampung Blekok," tutur Mak Empong.
Pemkot Bandung menjamin habitat kampung blekok di area Rancabayawak tidak terusik. Sebab tim ahli dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung sudah mengatur agar pembangunan dapat seimbang dengan alam.
![]() |
Sementara, menurut Asep (56) seorang petani padi di daerah Sapan Kabupaten Bandung mengatakan, biasanya burung-burung itu mulai mencari makan sekitar pukul 05.30 WIB bersamaan dengan petani pergi ke sawah dan matahari terbit.
"Lalu jam empat hingga enam sore, burung-burung blekok pulang ke rumahnya (sangkarnya) di Kampung Rancabayawak," ucapnya.
Menurut Asep, setiap pagi burung-burung itu terbang ke empat arah penjuru angin untuk mencari makan dan pada saat senja tiba burung-burung itu akan pulang.
"Mereka akan pulang sendirinya, bergerombol ke pohon yang digunakan sebagai sangkarnya," kata Asep. (bbn/bbn)