"Kami dikabari pada Rabu (10/1) jika keponakan saya kondisi kesehatannya drop, saat itu almarhum sudah mendapat penanganan medis di Yogyakarta. Sekitar jam 21.00 WIB, hari yang sama saya langsung berangkat ke Yogyakarta," ungkap Diki (41), paman Adit, di Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat, Sabtu (13/1/2018).
Baca juga: Versi Pihak SMAN 3 Sukabumi Soal Adit Meninggal Saat Karya Wisata
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu Diki diminta Adit untuk membimbing membacak istigfar dan mengaji. Diki sempat mengabadikan video saat Adit terbata-bata membaca ayat suci.
"Ada keanehan saat saya ke sana itu, almarhum bilang jika ayahnya (Ujang) datang dan menggantikan bajunya. Posisinya saat itu mulai tidak bisa melihat. Anehnya itu ayahnya sudah meninggal dunia, saya nanya berkali-kali, 'ayah Ujang bukan Dit?, ayah Ujang bukan Dit'. Dia jawab iya. Bayangkan saja saat almarhum ganti pakaian, posisi selang dan jarum infus masih terpasang," kenang Diki sambil menangis.
Baca juga: Polisi Selidiki Kematian Misterius Siswa SMAN 3 Sukabumi
Diki mengenal Adit sebagai pribadi yang soleh. Adit selalu mengagendakan kegiatan setiap harinya. Mulai salat wajib, mengaji hingga waktu aktivitas belajar.
"Terakhir saya masih ingat dia ingin manggil saya Abi," ucap Diki.
Adit menghembuskan napas terakhir di RSUD Yogyakarta pada Jumat 12 Januari. Jenazah Adit tiba di Kota Sukabumi Sabtu (13/1/2018) pagi, sekitar pukul 05.00 WIB.
Keluarga membuat laporan ke Polres Sukabumi Kota lantaran menganggap kematian Adit misterius. Sebab keluarga yakin bahwa Adit sehat sebelum ikut karya wisata. Guna kepentingan penyelidikan, jenazah Adit diautopsi di RSUD R Syamsudin SH Sukabumi. (bbn/bbn)