Kata Pengamat Soal Majunya Istri Dedi Mulyadi di Pilpub Purwakarta

Kata Pengamat Soal Majunya Istri Dedi Mulyadi di Pilpub Purwakarta

Mukhlis Dinillah - detikNews
Jumat, 12 Jan 2018 15:54 WIB
Foto: Tri Ispranoto
Bandung - Ingin meneruskan kekuasaan suaminya di Purwakarta, Anne Ratna Mustika, istri Dedi Mulyadi, ikut dalam Pilbup Purwakarta 2018. Dedi Mulyadi sendiri maju menjadi cawagub mendampingi Deddy Mizwar. Pengamat politik Universitas Parahyangan (Unpar) Asep Warlan menilai hal itu indikasi adanya dinasti politik di Purwakarta.

Ia menuturkan majunya Anne dengan pasangannya Aming memang belum bisa dikatakan sebagai dinasti politik. Sebab, sambung dia, dinasti politik berlaku apabila dilanjutkan oleh anak atau adik dari petahana.

"Biasanya dinasti itu kalau levelnya sudah tahap kedua. Bapak ke istri masih satu tahap, kalau ke anak atau adik baru dinastinya kerasa. Ini baru indikasi ke sana. Kata dinasti satu kelompok keluarga besar," kata Asep saat dihubungi via telepon genggam, Jumat (12/1/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya meski sempat dilarang, dinasti politik di mata hukum saat ini sah-sah saja terjadi di Indonesia. Sebab, sambung dia, secara konstitusi setiap warga negara berhak berpartisipasi dalam kontestasi pilkada serentak.

"Dinasti poltik itu dalam bahasa hukum sah-sah saja. MK dulu pernah menyatakan suami istri ke bawah tidak boleh ikut pilkada saat petahana berakhir, nah itu dibatalkan oleh MK. Jadi dinasti secara hukum boleh," ungkap dia.

Ia mengatakan dinasti politik akan menjadi persoalan apabila dilihat dalam pendekatan demokrasi. Sebab, sambung dia, dinasti politik akan membatasi partisipasi dan kaderisasi dari putra daerah tersebut maupun kader partai politik.

"Budaya politik dinasti harus dihindari, karena kalau gagal, kegagalan itu akan berlarut-larut tidak memuaskan rakyat. Ada upaya untuk menutup demokratisasi di daerah itu, tidak partisipasi dan kaderisasi karena dikungkung oleh dinasti," kata Asep.

Ia mengatakan Dedi Mulyadi yang berkuasa hampir 15 tahun di Purwakarta tidak menjamin Anne bisa menang dengan mudah. Pasalnya, sambung dia, pilkada serentak akan mempersulit dukungan langsung dari Dedi Mulyadi yang juga maju di Pilgub Jabar.

"Ini unik karena serentak mereka bersama-sama terjun kampanye di waktu yang sama. Kampanye harus menej dengan baik, karena tujuan mereka (Dedi - Anne) beda. Bisa produktif dan kontra produktif kalau suami istri bersamaan," kata Asep.

Pasangan Anne - Aming mendapat dukungan dari enam partai yakni Golkar, Demokrat, PKB, Hanura, Nasdem dan PAN. Sedangkan Dedi Mulyadi maju bersama Deddy Mizwar (Dua DM) di Pilgub Jabar diusung Golkar dan Demokrat. (ern/ern)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads