Hingga saat ini Barna masih tergolek lemah di ruang perawatan RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi. Dua jarinya masih terbungkus perban, menunggu untuk diamputasi tenaga medis.
"Awalnya saya enggak mau, tapi sama tetangga maksa-maksa katanya nyalain petasannya sama saya. Itu petasan luncur, isinya delapan yang tujuh melesat ke atas nah yang terakhir saya kira mati ketika saya periksa tahunya keluar mengenai jari tangan saya," kata Barna kepada detikcom di ruang perawatan, Jumat (12/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat banyak keluar darah, sama tetangga dibawa ke Puskesmas tapi enggak bisa katanya. Kemudian dibawa ke rumah sakit ini, dokter ngejelasin katanya mau diamputasi," lanjut dia.
Sementara itu, Kepala Tim Informasi dan Penanganan Keluhan RSUD R Syamsudin SH, Dr Wahyu Handriana menyebut jika pasien baru masuk pada, Rabu (10/1/2017) sekitar pukul 23.00 WIB.
"Kita diagnosis dia mengalami traumatik amputasi di jari ke dua dan ke tiga tangan kanan, jari telunjuk dan jari tengah. Saat ini persiapan operasi hari Senin (15/1) untuk perbaikan jari oleh dokter ortopedi," jelasnya. (avi/avi)