Anak Balita di Tasikmalaya Kritis Dianiaya Tantenya

Anak Balita di Tasikmalaya Kritis Dianiaya Tantenya

Deden Rahadian - detikNews
Kamis, 11 Jan 2018 18:34 WIB
Foto: Ilustrasi oleh Edi Wahyono
Tasikmalaya - Seorang anak balita di Tasikmalaya menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan tantenya. Anak lelaki berusia dua tahun ini dibawa ke rumah sakit dalam keadaan kritis. Polisi sudah mengamankan perempuan inisial D (22) untuk didengar keterangannya.

Selain tak sadarkan diri, korban mengalami lebam di tubuh saat tiba di RS Prasetya Bunda, Jalan Juanda, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (11/12018) siang. Terdapat luka bakar di pipi dan bekas jeratan tali di kedua balita malang tersebut.

"Pasien ini hipoksia dan dehidrasi. Ada luka lebam di tubuh, luka bakar di pipi. Iya pasti itu kekerasan fisik," kata dokter jaga RS Prasetya Bunda, Lia Rahmalia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anak balita korban kekerasan itu diantar petugas medis salah satu rumah sakit. Perempuan inisial D, tante korban, turut mengantar.

Berdasarkan keterangan D kepada pihak rumah sakit, balita itu sudah satu bulan dititipkan kepadanya lantaran orang tuanya bercerai. Mendapat informasi ada anak luka tak wajar dari rumah sakit, polisi bergegas datang dan mengamankan D.

"Sudah saya interogasi. Dia (D) mengakui menganiaya anak ini," kata Kanitreskrim Polsek Indihiang Iptu Nandang Rohman.

Aksi kekerasan itu dipicu kekesalan D lantaran keponakannya tersebut kerap menangis minta makan saat tengah malam. "Dia terpancing dan marah-marah karena anak titipan ini merengek nangis minta makan saat malam," ujar Nandang.

Di hadapan polisi, D mengaku memukul dan mencubit korban. Namun ia mengelak luka bakar di pipi korban akibat sengaja disiram air panas. Menurut D, luka bakar itu karena korban tak sengaja menumpahkan kopi panas.

"Anak ini kalau nangis enggak bisa didiamkan. Nangisnya pas jam dua-tiga malam, dia minta makan. Ya aku marah, pernah pukul dia," ucap D.

Kini D menjalani pemeriksaan intensif di Unit PPA Satreskrim Polresta Tasikmalaya untuk mengungkap lebih dalam motif dugaan penganiayaan terhadap balita lelaki itu. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads